Brigata Curva Sud Ikut Melawan Pandemi COVID-19 Lewat Pembuatan APD untuk Tenaga Medis

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 14 Mei 2020, 19:00 WIB
Pakaian hazmat yang diproduksi oleh kelompok suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS), sebagai bentuk bantuan penanggulangan wabah virus Corona. (Istimewa/Instagram BCS)

Bola.com, Sleman - Publik sepak bola Sleman ikut berjuang dalam memutus penyebaran virus Corona. PSS Sleman, terutama pada pemainnya, telah melelang jersey untuk didonasikan demi membantu penanganan pandemi COVID-19. Langkah tersebut juga dilakukan oleh kelompok suporternya, Brigata Curva Sud (BCS).

Fans fanatik beraliran ultras ini telah menyelesaikan kegiatan sosial tahap pertama untuk ikut penanggulangan wabah virus Corona. Untuk donasi tahap pertama telah ditutup awal April lalu.

Advertisement

Dana yang terkumpul mencapai Rp45 juta, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk berbagai peralatan kesehatan, terutama Alat Pelindung Diri (APD) untuk para tenaga kesehatan, mulai dari pakaian hazmat (hazardous materialis) hingga hand sanitizer.

"Hasil dari aksi melawan Corona tahap pertama sudah kami serahkan ke beberapa rumah sakit dan puskesmas di wilayah Kabupaten Sleman. Terutama pakaian hazmat yang sebagian kami produksi sendiri," terang Aan Andrean, Media Guide Brigata Curva Sud kepada Bola.com, Kamis (14/5/2020).

"Saat ini juga sudah banyak bantuan dari pemerintah yang masuk. Kemudian harga alat kesehatan sudah mulai stabil terkendali," katanya.

 

Video

2 dari 2 halaman

Tahap Kedua Masih Proses Pembuatan

Aksi Brigata Curva Sud saat mendukung PSS Sleman berlaga melawan Persipura Jayapura pada partai pembuka Grup 1 Piala Presiden 2017 di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (4/2/2017). PSS Sleman bermain imbang 0-0. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Brigata Curva Sud juga akan menjalani tahap kedua yang masih dalam proses pembuatan dan menanti harga bahan yang relatif masih turun naik. Vendor yang bekerja sama dengan mereka meminta bahan harus sesuai standar.

"Ada juga yang langsung membeli melalui produsen hazmat, atau mencari bahan dan diberikan ke vendor. Prioritas bantuan kami adalah untuk garda terdepan untuk pencegahan wabah virus Corona, yakni tenaga kesehatan," jelas Andrean.

Penyebaran virus Corona di Indonesia masih cukup tinggi, sejak kasus pertama pada 2 Maret 2020. Hingga hari ini, dari jumlah 15.438 kasus, sebanyak 3.287 dinyatakan sembuh, dan 1.028 orang meninggal dunia.