Bola.com, Tasikmalaya - Masih banyak hal yang dapat dilakukan pelaku sepak bola Indonesia ketika kompetisi berhenti akibat pandemi virus Corona. Terlebih jika itu adalah kegiatan mulia di saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, seperti yang dilakukan oleh pelatih fisik Persis Solo, Budi Kurnia.
Pelatih fisik Persis Solo ini memiliki program mulia selama berada di kampung halamannya, Tasikmalaya, Jawa Barat. Budi memberikan pelatihan kepada atlet maupun non-atlet yang ingin mendapatkan tubuh ideal dan bugar.
Sebanyak sembilan anak didiknya digembleng dalam latihan setiap sore di sekiter rumahnya. Lima orang merupakan atlet, sementara empat lainnya adalah anak muda setempat yang punya niat menurunkan berat badan atau program diet.
Menariknya, anak didik Budi Kurnia dipungut biaya secara sukarela dan berapapun hasilnya nanti akan disumbangkan untuk panti asuhan. Dirinya mengaku sudah tiga hari terakhir menggenjot fisik dalam program yang dirintisnya.
"Kesibukan saya sekarang adalah membuat program privat sambil berdonasi. Jadi siapapun yang mau saya beri program fisik selama bulan Ramadhan, membayar seikhlasnya dan nanti diberikan kepada anak yatim piatu saat hari raya Idul Fitri," ujar Budi Kurnia kepada Bola.com, Kamis (14/5/2020).
Mantan pelatih fisik PSIS Semarang dan PSMS Medan ini membeberkan sejumlah metode dalam program latihannya yang didukung belasan peralatan olahraga, layaknya ia menggembleng fisik para pemain profesional di timnya.
"Tidak jauh berbeda dengan yang didapatkan para pemain sepak bola di tim saya melatih. Dengan sekitar 15 alat pendukung seperti gym ball, ladder, karet pendek dan panjang, cones, rings, balance board, dan peralatan lainnya," beber pelatih fisik Persis Solo itu.
Video
Memaksimalkan Ibadah
Gagasan membuat program privat sambil berdonasi kali ini bukan tanpa alasan. Budi Kurnia yang dikenal cukup mendalami ilmu agama, ingin memaksimalkan beribadah saat Ramadhan dengan membantu sesama.
"Dalam agama Islam diajarkan bahwa sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan adalah hari-hari terbaik untuk beramal. Pahalanya berlipat ganda," katanya.
"Apalagi saya anak yatim piatu, bisa merasakan betul bagaimana rasanya jadi anak yatim. Setidaknya kami berikan senyum di hari lebaran nanti dari donasi yang dikumpulkan," jelas pelatih fisik Persis Solo itu.