Unai Emery Sebut Nicolas Pepe Jadi Penyebab Ia Terdepak dari Arsenal

oleh Defri Saefullah diperbarui 17 Mei 2020, 04:15 WIB
Gelandang Arsenal, Nicolas Pepe, berebut bola dengan gelandang Manchester City, Oleksandr Zinchenko, pada laga Premier League di Stadion Emirates, London, Minggu (15/12). Arsenal kalah 0-3 dari City. (AFP/Ian Kington)

London - Unai Emery sudah meninggalkan Arsenal sejak Januari lalu. Kepergiannya menyisakan tanda tanya karena Arsenal sudah melakukan banyak pembelian pemain di musim ini.

Salah satunya yang memecahkan rekor Arsenal yaitu transfer Nicolas Pepe dari Lille pada Agustus 2019. Dia diboyong dengan rekor transfer 72 juta pounds.

Advertisement

Sikap tidak sreg sudah ditunjukkan Emery dengan membangkucadangkan Pepe di pertandingan Liga Inggris. Sebelum akhirnya Mikel Arteta ambil kursi kepelatihan.

Pepe kesulitan beradaptasi di Arsenal. Dia hanya bisa mencetak 6 gol dari 32 kali penampilan dengan Arsenal.

Emery mengaku adaptasi lambat Pepe di Arsenal sudah merusak kariernya. Sejak awal, dia ingin memilih pemain lain yang lebih cepat.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pemain Teruji

Pemain Arsenal Gabriel Martinelli (kiri) merayakan golnya ke gawang Sheffield United bersama rekan setimnya Nicolas Pepe pada pertandingan Liga Inggris di Emirates Stadium, London, Inggris, Sabtu (18/1/2020). Pertandingan berakhir 1-1. (Adam Davy/PA via AP)

Emery mengatakan dia lebih sreg membawa pemain yang sudah berpengalaman di Prmeier League. Pemain yang dimaksud yaitu Wilfred Zaha.

"Kami boyong Pepe. Dia pemain bagus tapi kami tidak tahu karakter dia dan dia butuh waktu, kesabaran," ujar Emery seprti dikutip The Guardian.

"Saya lebih suka boyong pemain yang tahu Premier League. Zaha main sendiri saat kalahkan Tottenham, City dan kami. Penampilan hebat. Ini pemain yang saya inginkan." 

Meski begitu, Emery tahu sulit untuk dapatkan Zaha. Soalnya Crystal Palace menjaga dia dengan baik.

"Benar dia juga mahal dan Palae gak mau jual. Ada beberapa keputusan yang memberi efek berkelanjutan," ujarnya.

Sumber: The Guardian

Disadur dari: Liputan6.com (Defri Saefullah/Achmad Yani Yustiawan, published 16/5/2020)