Adu Hebat 2 Raja Assist Liga 1, Rizky Pora Vs Riko Simanjuntak

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 18 Mei 2020, 08:30 WIB
Raja Assist Riko Simanjuntak Vs Rizky Pora. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Bicara kualitas pemain sepak bola di Indonesia tak melulu diukur dari kemampuan untuk mencetak gol. Di balik semua itu ada peran pemain yang memberikan umpan matang, dan dimaksimalkan rekannya untuk menjadi gol.

Para pemain yang gemar menorehkan assist justru lebih punya peran besar dalam sepak bola. Berkat kemampuan individu dan kecepatan yang dimilikinya, pemain tersebut bisa memanjakan siapa saja yang dipasang sebagai penyerang.

Advertisement

Adapun sebagai striker, tak selalu bisa berdiri sendiri untuk mencetak gol. Seorang penyerang tentu membutuhkan suplai-suplai umpan matang dari lini sayap maupun tengah.

Liga 1 sebagai kompetisi elite Indonesia dihuni pemain-pemain kreatif yang memiliki umpan akurat. Tak selalu pemain asing, Liga 1 juga diwarnai penampilan para pemberi assist yang berasal dari Indonesia.

Para pemain Indonesia terbukti mampu bersaing untuk meraih predikat top assist dalam semusim. Sejarah mencatat, ada dua pesepak bola Indonesia yang konsisten memberikan umpan yang berbuah gol, sehingga layak dilabeli King of Assists.

Mereka adalah gelandang Barito Putera, Rizky Pora, dan winger Persija Jakarta, Riko Simanjuntak. Siapakah pemain yang paling hebat di antara kedua nama tersebut di kompetisi Indonesia? Berikut ini adalah ulasannya. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Riko Simanjuntak

2. Riko Simanjuntak (Persija) - Pemain berusia 28 tahun ini sudah terbukti menjadi andalan Persija untuk menyuplai bola kepada Marko Simic. Kelincahan dan umpan-umpannya menjadi poros serangan skuat Macan Kemayoran. (Bola.com/Yoppy Renato)

Nama Riko Simanjuntak mulai dikenal di Indonesia setelah bermain untuk Semen Padang pada 2017. Dalam 34 laga yang dimainkannya, Riko berhasil menyumbang lima assist.

Pada 2018, Riko Simanjuntak melanjutkan petualangannya bersama Persija Jakarta. Musim itu, Riko berhasil mempersembahkan dua gelar yakni Piala Presiden dan Liga 1 serta sumbangan sembilan assist.

Musim lalu, Riko Simanjuntak berhasil menyumbang tujuh assist dalam 32 penampilan. Adapun musim ini, Riko sudah menyumbang dua assist. Secara keseluruhan, pemain asal Pematang Siantar itu sudah menyumbang 23 assist di Liga 1.

"Dalam sepak bola itu sudah ada tugasnya masing-masing. Saya pemain sayap, tentu tugasnya melayani striker untuk mencetak gol dengan umpan-umpan silang yang saya lepaskan," kata Riko Simanjuntak pada 2018.

"Kalau saya punya peluang untuk mencetak gol tentu itu tak menutup kemungkinan saya mencetak gol, akan tetapi yang penting adalah saya melakukan tugas utama saya lebih dulu," ujar Riko Simanjuntak.

Selain gemar menyumbang assist, Riko Simanjuntak dikenal sebagai pemain sayap yang memiliki kecepatan. Meskipun memiliki postur tubuh kurang ideal yakni 160 cm, kekurangan itu berhasil dimaksimalkan Riko untuk mengelabui lawan.

3 dari 3 halaman

Rizky Pora

Pemain Barito Putra, Rizky Pora saat melawan Bhayangkara FC pada laga Liga 1 2017 di Stadion Patriot, Bekasi, (4/7/2017). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Tak bisa dimungkiri, Rizky Pora adalah satu di antara pemain lokal terbaik yang ada di Indonesia saat ini. Penilaian tersebut diberikan karena mengacu pada penampilan konsisten yang dimilikinya.

Pemain asal Ternate itu mampu menjelma menjadi raja assist di Liga 1. Sejak 2017, Rizky Pora tercatat sudah mengoleksi 29 assist bersama Barito Putera mengungguli pencapaian Paulo Sergio (27 assist), Wiljan Pluim, Dedi Hartono, dan Boaz Solossa yang masing-masing mengemas 23 assist.

Label tersebut layak disematkan kepada Rizky Pora yang merupakan pemain komplet. Rizky Pora merupakan gelandang komplet karena memiliki kecepatan, intuisi, akurasi umpan, dan juga bisa diandalkan dalam mencetak gol.

Rizky Pora juga merupakan pemain multifungsi yang bisa bermain di posisi bek kiri serta juga sayap kiri dan kanan. Namun, penampilan apik Rizky Pora tak sejalan dengan prestasi Barito Putera.

Sejak Liga 1 bergulir pada 2017, klub asal Kalimantan Selatan itu belum mampu finis di posisi papan atas. Rizky Pora juga belum pernah merasakan gelar liga sepanjang kariernya sebagai pesepak bola.

Sumber: Soccerway

Berita Terkait