Bola.com, Jakarta - Casey Stoner sering disebut pembalap dengan kemampuan terbaik pada era MotoGP. Maklum sampai kini, ia satu-satunya pembalap bisa jadi juara dunia bersama Ducati.
Stoner berjaya bersama Ducati pada musim 2007. Kemudian ia melengkapi kesuksesan bersama Repsol Honda dengan menjadi juara dunia musim 2011.
Hanya saja Stoner harus pensiun di usia yang masih sangat muda pada penghujung MotoGP 2012. Namun rekam jejak manis di atas ternyata tidak membuat Livio Suppo memiliki komentar positif mengenai sosok Stoner.
Suppo memang bekerja sama dengan Stoner baik ketika masih memperkuat Ducati maupun Honda. Alhasil ia tahu betul karakteristik sang pembalap.
Suppo menilai Stoner sebagai pembalap yang sering menunjukkan sikap berlebihan di trek.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Dua Gelar Juara Dunia Lagi
Karena sikap negatif inilah, Suppo menyebut seharusnya Stoner bisa merasakan dua gelar juara dunia lagi.
"Casey di Laguna Seca (Amerika Serikat tahun 2008), setelah duel melawan Valentino Rossi dan mengalami kecelakaan, ia sangat marah," Suppo menuturkan.
"Kemudian di Brno dan Misano, ia seperti kehilangan hatinya. Dia kehilangan gelar juara dunia pada musim 2008 karena ia melakukan semuanya dengan berlebihan."
Suppo menutup komentarnya: "Jika ia bisa lebih tenang, ia seharusnya dapat merasakan setidaknya dua gelar juara dunia lagi."
Stoner sendiri membuat komentar mengejutkan ketika membeberkan alasannya pensiun dari MotoGP tahun 2012. Salah satunya ia menyebut sudah tidak menyukai regulasi yang ada.
Sumber: gpone.com