Kisah Nani Serobot Penalti Giggs dan Kemarahan Ferguson yang Menakutkan

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 18 Mei 2020, 15:30 WIB
4. Nani - Nani didatangkan dari Sporting ke Machester United pada 2007. Menjadi pemain winger yang bisa bermain di kanan dan kiri, Nani memperkuat Setan Merah hingga 2015 dengan jumlah penampilan sebanyak 230 pertandingan dan 41 gol. (AFP/Andrew Yates)

Bola.com, Jakarta - Manajer legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson, dikenal menyeramkan ketika memarahi anak asuhnya. Mantan pemain Setan Merah asal Portugal, Nani, menjadi satu dari banyak pemain yang pernah merasakan pengalaman tidak mengenakkan tersebut. 

Nani bahkan mengaku sangat takut terhadap Ferguson pada awal-awal kariernya di Manchester United.

Advertisement

"Pada awalnya, saya sangat takut kepadanya. Seperti ayah, tahu kan? Saya takut membuat membuat kesalahan atau melakukan sesuatu yang salah," kata Nani kepada UTD postcast, seperti dilansir Sky Sports, Senin (18/5/2020).

"Saya takut terhadapnya sampai saya memahami dan bisa mengekspresikan diri. Bahasa Inggris saya tidak pernah sempurna, tapi saat itu lebih buruk daripada sekarang. Dan ketika dia tahu saya sudah bisa berbicara Inggris lebih banyak, maka dia mulai mendekati saya dan memberi perhatian." 

"Sejak itu saya belajar lebih tentang Sir Alex Ferguson. Apa yang dia inginkan, siapa dirinya, dan hubungan kami menjadi lebih baik," imbuh Nan, yang mencetak 40 gol dan 73 assist dalam 230 laga bersama Setan Merah itu. 

Hubungan Nani dan Ferguson dan Nani menjadi lebih akrab karena kerap berkendara bersama saat menuju atau pulang dari latihan serta pertandingan. 

"Dia tetangga saya dan kami biasa pergi ke London dengan kereta. Istri atau keluarganya biasanya mengantarnya ke stasiun kereta, jadi saat pulang tak ada yang menjemput. Jadi, dia mencari sesorang yang tinggal di dekatnya untuk memberi tumpangan," kenang Nani. 

"Jadi saya bilang, 'Oke bos, saya akan mengantarmu pulang," imbuh Nani

 

2 dari 2 halaman

Gara-gara Penalti

Winger Manchester United asal Portugal, Nani, pada laga lanjutan Liga Premier melawan Wolverhampton di Molineux Stadium, 5 Februari 2011. AFP PHOTO/ADRIAN DENNIS

Namun, ada satu momen bermobil bersama Ferguson menjadi pengalaman yang sangat menakutkan bagi Nani. Momen itu saat ia mengantar Ferguson selepas laga tandang melawan Fulham. 

"Kami bermain dengan kepercayaan diri yang luar biasa. Kami mendapat penalti dan Ryan Giggs yang seharusnya mengambil penalti. Saya merasa yakin dan Giggs tak mengatakan apa pun. Saya mengambil penalti dan gagal," ujar Nani. 

"Penalti itu seharusnya membuat kedudukan jadi 3-2. Kami pulang dan saya bilang, 'Bos, saya mengantarmu pulang'. Saya membawanya pulang dan dia tak berbicara kepada saya di mobil!" imbuh Nani. 

Sebelumnya, Ferguson juga sudah memarahi Nani di ruang ganti setelah pertandingan lawan Fulham itu. 

"Di ruang ganti, dia membunuh saya. Dia bilang 'Nani, kamu pikir siapa dirimu? Siapa yang mengizinkanmu mengambil penalti? Ryan," semprot Ferguson. 

"Kemudian dia membunuh Ryan Giggs. Dia bilang, 'Ryan, mengapa kamu membiarkan dia mengambil penalti?' Ryan menjawab, 'dia mengambil bola dan saya membiarkannya'." 

"Tuhanku, hari itu benar-benar sulit dipercaya. Saya mengantarnya pulang dan merasa sangat tidak nyaman selama di perjalanan," imbuh Nani. 

Sumber: Sky Sports 

 

Berita Terkait