Bukan Mike Tyson, Ini 2 Petinju yang Paling Bikin Holyfield Menderita

oleh Marco Tampubolon diperbarui 19 Mei 2020, 12:30 WIB
Mantan juara dunia kelas berat, Evander Holyfield (Timothy A Clary/AFP)

Jakarta - Mantan juara dunia tinju kelas berat, Evander Holyfield, menungkap pemilik pukulan terkeras yang pernah dihadapi sepanjang kariernya. Bukan Mike Tyson yang dua kali pernah bertarung dengannya tapi George Foreman dan Riddick Bowe lah yang pernah membuat Holyfied menderita di atas ring. 

Mendengar nama Holyfield, tentu saja mengingatkan siapapun terhadap Mike Tyson. Duel mereka di atas ring menyisakan drama yang sulit dilupakan para pecinta tinju dunia.

Advertisement

Holyfield, satu dari sedikit petinju yang mampu mengalahkan Tyson. Pada duel pertama di MGM Arena, Las Vegas, 9 November 1996, Holyfield berhasil menang TKO atas Tyson pada ronde ke-11.

Keduanya lalu melakukan rematch pada 26 Juni 1997 di Thomas & Mack Center, Las Vegas. Namun lagi-lagi Tyson kalah dalam duel ini. Si Leher Beton didiskualifikasi pada ronde ketiga setelah menggigit kedua telinga Holyfield. Ini jadi noda yang tak terlupakan sepanjang sejarah tinju kelas berat dunia.

Belum lama ini, Tyson kembali menunjukkan kemampuannya. Dia merekam aksinya saat berlatih saat menghadapi partai eksebisi dan menunjukkan sisa-sisa 'kebuasannya' di atas ring.

Dalam video itu, Mike Tyson yang sudah berusia 53 tahun, tampak masih memiliki pukulan-pukulan cepat yang mematikan. Gerakan tubuh dan kakinya juga masih lincah. Meski demikian, pukulan Tyson ternyata bukan apa-apa bagi Holyfield. Dia mengaku pernah merasakan yang lebih keras lagi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

George Foreman

George Foreman

Dalam wawancara dengan The 3 Point Conversasion, ada dua petinju yang pernah membuat Holyfield menderita. Pertama adalah petinju yang pernah bertemu Muhammad Ali, yakni George Foreman. 

"George Foreman menghajarku dengan pukulan yang lebih keras," ujar Holyfield dilansir Metro.co.uk

Kedua petinju bertarung di Convention Center, Atlantic City, 19 April 1991. Dalam duel ini, Holyfield berhasil mempertahankan sabuk juaranya usai dinyatakan menang angka multak atas Foreman. 

Selain Foreman, Riddick Bowe juga membekas di hati Holyfield. Menurutnya, Bowe memiliki pukulan yang jauh lebih keras lagi. "Riddick Bowe memukul saya jauh lebih keras lagi. Saya tidak memenangkan duel pertama melawan Riddick Bowe. Saya sedikit terpengaruh oleh orang-orang yang berkata 'Ada satu hal saat Anda memukulnya, dia akan terus datang.'," kata Holyfield.

Sepanjang kariernya, Holyfield tiga kali bertemu dengan Bowe di atas ring. Dalam trilogi itu, Holyfield hanya menang sekali pada pertarungan kedua. Selebihnya Holyfield kalah angka dan TKO.

Holyfield juga menceritakan pengalamannya bertemu petinju-petinju yang lebih besar di atas ring. Meski debutnya di kelas berat melawan Michael Dokes terasa sulit, Holyfield mengaku tidak pernah khawatir bakal celaka di atas ring sampai dia bertemu Bert Cooper, 23 November 1991.  

Dalam duel ini, Holyfield sempat limbung usai terkena pukulan keras Cooper pada ronde ketiga.  Beruntung, Holyfield masih mampu melanjutkan duel dan akhirnya menang TKO. 

"Saya tidak melihat pukulannya datang, yang saya ingat kaki saya terasa seperti karet. Saya menyadari itu. Setelah itu saya tidak pernah lagi terluka sampai saya bertemu Riddick Bowe."

Sumber: Metro

Disadur dari: Liputan6.com (Marco Tampubolon, published 18/5/2020)