Bola.com, Jakarta - Buat penikmat sepak bola Indonesia era 1990-an dan awal 2000-an, pasti mengenal Purwanto, wasit legendaris Tanah Air. Ia dikenal sebagai satu di antara pengadil lapangan terbaik, jika bukan yang terbaik, yang pernah dimiliki Indonesia.
Sosok Purwanto memang unik. Dia selalu enggan, atau, bahkan mengalihkan pembicaraan jika ditanya soal julukan Mr. Clean yang pernah disematkan media pada dirinya sejak tahun 1990-an lalu.
Pada era itu, Purwanto memang pantas dijuluki Mr. Clean karena idealisme dan ketegasannya sebagai wasit untuk menolak pemberian uang atau apa pun bentuknya itu saat dia memimpin sebuah pertandingan.
Bahkan, atas prestasinya itu, Gubernur Jatim Basofi Sudirman menghadiahi Purwanto sebuah rumah dan janji pengangkatan sebagai PNS di Pemkab Kediri.
Akhirnya hadiah yang bisa dinikmati Purwanto hanya rumah. Janji sebagai PNS tak pernah terwujud. "Saya hanya terima rumah. Pemkab Kediri tak mewujudkan permintaan pak Gubernur. Saya malah jadi PNS di Pemkot Kediri berkat jasa Walikota HA Maschut yang menghargai prestasi itu," tutur Purwanto.
Kembali soal julukan Mr. Clean. Ternyata mantan wasit FIFA sama sekali tak pernah menceritakan prestasi itu kepada kedua anaknya. Bahkan bola.com dibuat terkejut dengan ucapan putra kedua Purwanto, Ardi Karis Maulana, yang kini kuliah di Unesa Surabaya.
"Kamu tahu apa julukan ayahmu waktu jadi wasit dulu?" tanya bola.com.
Jawaban Ardi sungguh di luar dugaan. "Papa itu dulu mafia. Mafia wasit sepakbola Indonesia," jawabnya.
Video
Biarkan Anaknya Tahu dari Orang Lain
Setelah bola.com menjelaskan dan mengungkapkan prestasi Purwanto, sang anak baru tahu kehebatan ayahnya yang tak pernah tergiur sogokan atau suap untuk memenangkan sebuah pertandingan yang dipimpinnya.
"Lha papa gak pernah cerita ke saya. Kakak juga tak tahu soal prestasi papa saat jadi wasit. Saya tahunya sepak bola Indonesia penuh mafia. Jadi papa juga saya anggap mafia," tuturnya.
Saat bola.com menceritakan dialog dengan Ardi Karis Maulana soal sebutan mafia, Purwanto hanya tersenyum.
"Tidak apa-apa, anak saya bilang begitu. Karena saya memang tak pernah cerita soal profesi dulu jadi wasit. Termasuk saya dijuluki Mr. Clean. Waktu saya masih aktif jadi wasit mereka masih kecil-kecil. Biar lah mereka tahu siapa saya dari orang lain," ucapnya enteng.
Purwanto pun mengungkapkan dirinya tak terlalu memikirkan pujian atau julukan apapun yang disematkan padanya.
"Sebagai orang tua, saya hanya mengajarkan kepada anak-anak agar disiplin dan serius melakukan semua hal. Saya lebih menekankan pada akhlak dan idealisme, bukan cerita sukses saya. Bagi saya julukan dan kisah sukses tak penting," ucapnya.