Bola.com, Jakarta - Manchester United mengonfirmasi utangnya naik menjadi Rp7,7 triliun. Pandemi virus corona COVID-19 membuat utang klub membengkak sekitar Rp2,3 triliun sepanjang kuartal pertama 2020.
Secara total, utang United meningkat 42 persen sejak musim lalu. Tidak adanya pemasukan dari tiket dan merchandising menjadi penyebab utamanya.
Selain itu, perubahan nilai tukar mata uang pounds ke dolar Amerika Serikat juga memperparah keadaan.
"Secara operasional, dampak pandemi corona menyerang bisnis klub, terutama dalam hal hak siar dan pemasukan dari pertandingan," tulis sebuah laporan dinukil dari Goal International.
Menyikapi hal ini, Manchester United akan merevisi total keuntungan. Ditargetkan, pada akhir tahun ini, keuntungan bersih klub mencapai Rp10 triliun.
Video
Tetap Komitmen Membantu Penanganan Pandemi Corona
Wakil Eksekutif klub, Ed Woodward menegaskan, meski keuangan Manchester United terganggu, pihaknya akan tetap menyisihkan dana guna penanganan corona.
"Fokus kami untuk saat ini adalah membantu penanganan pandemi virus corona. Kami sangat bangga bisa tetap merespons krisis yang dialami semua orang di dunia," kata Woodward.
"Sejak pandemi corona, Manchester United dan yayasan klub telah menyediakan bantuan kepada rumah sakit, badan amal, dan sekolahan."
"Itu menunjukkan akar dari nilai klub ini kepada lingkungan sekitar. Jadi, kami akan meneruskan langkah ini ke depannya," ujarnya lagi.
Sumber: Goal International
Baca Juga
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
2 Pemain ke Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Arema FC antara Bangga dan Kehilangan
Shin Tae-yong Hanya Pertahankan 8 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Piala AFF 2024, Sisanya U-22 dan U-20