Bola.com, Kota Kinabalu - Asisten pelatih Sabah FA, Sofie Imam Faizal merasakan pengalaman berbeda ketika merantau di Malaysia tahun ini.
Setelah kompetisi terhenti karena virus corona, kini dia tak bisa pulang ke Indonesia sebelum Hari Raya Idul Fitri pada Minggu (24/5/2020).
“Satu minggu lagi saya baru bisa pulang (setelah Idulfitri) karena mengurus beberapa administrasi,” kata mantan pelatih fisik Timnas Indonesia U-19 ini.
Artinya, saat lebaran nanti dia harus tetap berada di negara tetangga. Ini jadi pengalaman pertamanya berlebaran jauh dari keluarga. Di Malaysia, kondisinya mulai lebih baik. Mereka berhasil mengatasi penyebaran virus setelah menerapkan lockdown dari 18 Maret.
“Rencananya lockdown di Malaysia sampai 9 Juni. Belum tahu apakah nanti akan dilanjutkan atau tidak,” imbuhnya.
Saat Lebaran, pelatih fisik kelahiran Situbondo, Jawa Timur ini tidak sendirian. Dia akan merayakannya dengan warga Indonesia yang ada di Malaysia. Kebetula didekat tempat tinggalnya ada banyak tenaga kerja Indonesia dari Malang.
“Ada beberapa Aremania di Kampung Likas. Rencana lebaran dengan mereka,” jelas Imam.
Namun, tetap ada ketentuan dari pemerintah Malaysia yang harus dipatuhi oleh semua orang, yakni larangan berkumpul lebih dari 10 orang.
“Ada SOP-nya dari Kerajaan Negeri Sabah kalau mau merayakan lebaran. Batasan berkunjung ke rumah orang 10 yang boleh masuk. Jadi semua aktivitas di sini maksimal 10 orang,” sambungnya.
Ditanya tentang keadaan di Malaysia selama pandemi virus corona, Faizal mengaku situasinya mulai membaik. Kota Kinabalu tempatnya tinggal, perekonomian masyarakat mulai hidup kembali. Dia pun berharap di Indonesia juga kondisinya segara membaik.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Program Grup untuk Latihan Sabah FA
Tentang aktivitas sepak bola di Malaysia, Iman menegaskan jika beberapa tim mulai berancang-ancang latihan kembali. Ada wacana Kerajaan Malaysia memberikan izin kepada semua klub untuk menggelar latihan kembali pada 1 Agustus.
Namun untuk Sabah FA, mereka menyiasatinya. Mereka membuat program latihan di lapangan terbuka yang tidak melanggar kenentuan pemerintah setempat.
“Kami latihan dalam grup. Maksimal 10 orang berlatih di area terbuka,” sambungnya.
Tentunya Imam yang lebih banyak bekerja sekarang. Sebagai pelatih fisik, dia yang harus memberikan arahan kepada pemainnya agar bisa menjaga kondisi selama wabah virus corona belum selesai.