Bola.com, London - Cecs Fabregas mengaku menyesali keputusannya meninggalkan Arsenal pada 2011. Dia merasa seharusnya bertahan dua tahun lagi sebelum mencari petualangan baru.
Cecs Fabregas menghabiskan delapan tahun merumput bersama The Gunnerss setelah didatangkan dari Barcelona pada 2003. Saat itu, Fabregas masih berusia 16 tahun.
Pemain asal Spanyol itu dengan cepat menjelma menjadi tulang punggung tim dan idola fans Arsenal. Total, ia mencatatkan 304 penambilan di tim berjuluk Merian London itu. Bahkan, Arsenal didaulat menjadi kapten pada 2008.
Petulangannya di London Utara berakhir pada 2011. Ia memutuskan kembali ke klub lamanya, Barcelona, untuk mengejar impiannya meraih gelar demi gelar. Pada 2014, Fabregas kembali ke Inggris menerima pinangan Chelsea dan merebut dua gelar Premier League.
Fabregas mengaku merasa frustrasi di Arsenal karena klub tersebut kesulitan bersaing dengan rival-rival di Premier League. Tapi, di sisi lain ia mengakui keputusannya pergi mungkin terlalu cepat.
"Saya selalu merasa kami bersaing melawan dunia. Sebut saja kalian (Manchester United), Chelsea, terkadang Liverpool. Saya berbicara dengan para pemain Chelsea dan para pemain Spanyol di Liverpool dan setiap orang berkomentar sama. Mereka benci bermain melawan kami. Saya menjawab mereka memang benci, tapi kami selalu kalah," kata Cesc Fabregas tentang alasannya meninggalkan Arsenal dalam sesi percakapan yang diunggah di channel Youtube milik Rio Ferdinand, seperti dilansir Standard, Sabtu (23/5/2020).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Merasa Frustrasi
"Saya selalu merasa frustrasi melihat tim-tim besar juara. Saya masih sangat muda, masih sangat bersemangat. Saya memberikan hampir segalanya untuk Atsenal. Saya lapar gelar. Saya ingin menang. Saya seorang kompetitor. Saya melakukan segalanya untuk menang bagi Arsenal. Tapi saya merasa gelar tak akan datang," imbuh Fabregas, yang kini bermain di AS Monaco tersebut.
Fabregas frustrasi karena Arsenal tak agresif, termasuk di bursa transfer. Harapan mendatangkan bintang-bintang yang mengubah keadaan selalu terbuka, tapi akhirnya pupus.
"Banyak hal membuat saya frustrasi dan saya memutuskan kembali ke Barcelona. Mereka tim terbaik di dunia saat itu. Semua teman saya ada di sana," urai Fabregas.
"Saya mengambil kesempatan, tapi lebih cepat daripada yang saya inginkan. Saya merasa saat itu waktu yang tepat. Saya tak banyak berpikir. Setelah dipikir lebih dalam sekarang, saya merasa seharusnya menunggu dua tahun lagi (untuk meninggalkan Arsenal," imbuh Fabregas.
Sumber: Standard