6 Kiper Jempolan yang Hanya Jadi Serep di Klubnya: Siapa Senasib dengan Gianluigi Buffon?

oleh Ario Yosia diperbarui 24 Mei 2020, 10:15 WIB
Kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga, tampil gemilang dan melakukan penyelamatan gemilang saat bersua Liverpool pada laga babak kelima Piala FA di Stamford Bridge, Selasa (3/3/2020). The Blues pun menang 2-0 atas The The Reds. (AFP/Glyn Kirk)

Bola.com, Jakarta - Kiper mempunyai peran yang sangat penting dalam kesuksesan sebuah tim sepak bola. Karena itu, tidak mengherankan kalau kiper yang hebat saat ini dihargai sangat mahal.

Ambil contoh dari kasus Alisson Becker dan Kepa Arrizabalaga contohnya. Kedua pemain tersebut saat ini berstatus sebagai yang termahal di posisinya.

Advertisement

Liverpool mendatangkan Alisson dari AS Roma senilai 66,8 juta pounds. Chelsea kemudian memecahkan rekor itu dengan menebus Kepa dari Athletic Bilbao seharga 71,6 juta pounds.

Namun, tidak semua kiper hebat bisa menjadi pilihan utama di klubnya masing-masing. Beberapa bahkan sekarang harus puas hanya menjadi kiper pelapis.

Mereka saat ini sedang berjuang untuk menjadi kiper pilihan utama. Namun, perjuangan mereka tentunya tidak akan mudah karena performa kiper utama.

Berikut ini enam kiper hebat yang cuma menjadi pelapis di klubnya masing-masing versi Sportskeeda. Menariknya salah satu di antaranya disebut di atas.

Video

2 dari 7 halaman

Sergio Romero

Sergio Romero, nergabung pada 2015, sang kiper menjadi pemain Argentina ke 6 yang memperkuat Setan Merah. Romero menjadi kiper cadangan Manchester United. (AFP/Tony Ashby)

Manchester United telah menjadikan David de Gea sebagai kiper nomor 1 mereka sejak 2011. Pemain Spanyol itu terbukti sangat andal di Old Trafford meski penampilannya belakangan ini menurun.

Namun, penampilan De Gea yang buruk tidak membuat Sergio Romero naik pangkat dari bangku cadangan. Pemain Argentina itu bergabung dengan Setan Merah pada musim panas 2014, tetapi belum menjadi pilihan utama meskipun rekornya cukup bagus.

Romero sering dimainkan dalam kompetisi piala dan mengemas delapan clean sheet dalam 10 pertandingan musim ini. Pemain berusia 32 tahun itu selalu tampil cemerlang ketika diturunkan dan masih menunggu kesempatan untuk menggeser De Gea.

3 dari 7 halaman

Alphonse Areola

Penjaga gawang Real Madrid, Alphonse Areola. (AFP/Lucas Barioulet)

Mendapatkan tempat di klub seperti Real Madrid akan selalu sulit dan itulah yang saat ini sedang dihadapi Alfonse Areola. Pemain berusia 26 tahun itu dulunya adalah kiper utama PSG tetapi sekarang ia berada di bangku cadangan Los Blancos.

Setelah bergabung dengan klub Spanyol dengan status pinjaman pada musim panas lalu, Areola sejauh ini tidak bisa menggeser Thibaut Courtois sebagai kiper utama Real. Bukannya pemain Prancis itu tidak baik, ia telah menunjukkan kualitasnya dalam tiga pertandingan yang telah dimainkan sejauh musim ini.

Namun, Zinedine Zidane selalu memilih Courtois sebagai kiper nomor satu. Itu artinya Areola, terlepas dari kualitasnya, hanya bisa menunggu kesempatannya dari bangku cadangan.

4 dari 7 halaman

Gianluigi Buffon

Kiper Juventus Gianluigi Buffon memberi isyarat dari dalam mobilnya saat tiba untuk menghadiri latihan di Continassa, Turin, Italia, Selasa (19/5/2020). Pemain Juventus kembali berlatih di tengah pandemi virus corona COVID-19. (Marco Bertorello/AFP)

Gianluigi Buffon adalah salah satu kiper terbaik di dunia. Kiper Italia itu meraih status tersebut setelah tampil luar biasa di bawah mistar selama lebih dari dua dekade.

Selama bertahun-tahun, Buffon adalah kiper utama untuk Juventus dan memenangkan banyak gelar bersama Si Nyonya Tua. Namun, Buffon saat ini harus puas menjadi pelapis untuk Wojciech Szczesny.

Pemain berusia 42 tahun itu meninggalkan Bianconeri untuk bergabung dengan PSG pada musim lalu sehingga posisinya digantikan oleh Szczesny. Meskipun kembali ke Turin pada musim panas lalu, Buffon belum mampu menggeser Szczesny dan hanya tampil di pertandingan piala.

  

5 dari 7 halaman

Claudio Bravo

Kiper dan pemain Manchester City, Claudio Bravo, Nicolas Otamendi dan Sergio Aguero berpose memegang trofi Piala Liga Inggris seusai mengalahkan Arsenal di Stadion Wembley, Minggu (25/2). (AP/Tim Ireland)

Pemain internasional Chile, Claudio Bravo adalah kiper top lainnya yang saat ini berjuang untuk menjadi nomor 1 di klubnya. Pemain berusia 36 tahun itu tiba di Manchester City dengan harapan besar setelah meraih kesuksesan di Barcelona.

Bravo memenangkan semuanya dengan tim Catalan, termasuk merebut La Liga dan Liga Champions. Namun, serangkaian kesalahan yang dilakukan Bravo memaksa Josep Guardiola untuk mendatangkan Ederson.

Musim ini, Bravo jarang bermain dan lebih dipercaya untuk pertandingan piala. Pada usia 36 tahun, tidak banyak yang bisa dilakukan pemain Chile itu untuk mendapatkan tempatnya kembali di starting line-up City.

6 dari 7 halaman

Sergio Rico

Sergio Rico (Dok. Sevilla FC)

Selama beberapa tahun, Sergio Rico adalah salah satu kiper terbaik di Spanyol. Pemain berusia 26 tahun itu adalah kiper nomor 1 Sevilla tetapi kariernya menukik tajam dalam beberapa tahun terakhir.

Setelah membantu klub Andalusia meraih gelar Liga Europa, Rico kehilangan posisinya di tim. Dia bergabung dengan PSG dengan status pinjaman pada musim panas lalu, tetapi tidak menjadi pilhan utama di ibukota Prancis.

Rico saat ini hanya menjadi pelapis untuk Keylor Navas di Parc Des Princes. Namun, Rico masih muda dan bisa berjuang untuk memperebutkan tempatnya kembali karena kualitasnya tidak pernah diragukan.

7 dari 7 halaman

Kepa Arizzabalaga

Kepa Arrizabalaga (AFP/Paul Ellis)

Masa depan Kepa Arizzabalaga bersama Chelsea kembali dipertanyakan. Media Spanyol mengabarkan dia tidak memperkuat The Blues musim depan. 

Sejauh ini Kepa kerap menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang Chelsea. Akan tetapi, seringkali penampilannya jauh di bawah ekspektasi.

Padahal, mantan kiper Athletic Bilbao ini dibeli dengan harga mahal. Ia pun dikabarkan masuk dalam daftar jual pemain musim panas ini, atau setidaknya akan dipinjamkan.

Kabar itu makin kencang tatkala manajer Frank Lampard dalam beberapa kesempatan lebih memilih memasang Willy Caballero dalam beberapa pekan jelang terhentinya Premier League akibat pandemi virus corona COVID-19.

Selain itu, Caballero juga baru saja menambah durasi kontrak bersama Chelsea. Kenyataan itu membuat masa depan Kepa makin menjadi tanda tanya besar.

Sumber: Sportskeeda

Berita Terkait