Gelandang Bali United Tetap Bersyukur Meski Berlebaran Jauh dari Keluarga Besar

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 26 Mei 2020, 14:15 WIB
Pemain Bali United, Muhammad Taufiq berpose saat Peluncuran Shopee Liga 1 di SCTV Tower, Jakarta, Senin (13/5). Sebanyak 18 klub akan bertanding pada Liga 1 mulai tanggal 15 Mei. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Pandemi virus corona yang melanda Indonesia membuat perayaan Lebaran 2020 terasa berbeda. Perbedaan itu dirasakan langsung oleh gelandang Bali United, Muhammad Taufiq, yang tak bisa berlebaran dengan orang tua.

Muhammad Taufiq terpaksa berlebaran di Bali bersama anak istrinya. Rencana merayakan Lebaran di kampung halaman bersama orang tua yang sudah disusun sejak lama gagal terlaksana karena adanya imbauan pemerintah tentang larangan mudik.

Advertisement

Muhammad Taufiq tadinya ingin berlebaran di Bandung, Jawa Barat. Namun, niat tersebut urung dilakukan demi mengikuti imbauan jangan mudik dari pemerintah.

"Tahun lalu, saya merayakan lebaran di Tarakan, Kalimantan Utara, bersama orang tua dan keluarga di sana. Tahun ini, rencananya di Bandung. Akan tetapi, karena kondisi saat ini maka ditunda dan dirayakan di Bali saja," kata Muhammad Taufiq seperti dikutip situs resmi klub, Selasa (26/5/2020).

Meski tak bisa berkumpul bersama keluarga besar, momen Lebaran tahun ini tetap dinanti Muhammad Taufiq. Pemain berusia 33 tahun itu tetap melakukan silaturahmi secara virtual.

"Alhamdulillah juga walau tidak bisa bertemu langsung sama keluarga, saya masih bisa berkomunikasi melalui video call bersama keluarga dan orang tua," ujar Muhammad Taufiq yang sudah berseragam Bali United sejak 2017.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Masakan Istri

Menurut gelandang Bali United, Muhammad Taufiq, semua laga sisa termasuk laga kontra Sriwijaya FC wajib dimenangkan. (baliutd.com)

Lebaran 2020 juga terasa spesial buat Muhammad Taufiq. Seluruh makanan yang ada di meja makan merupakan masakan istrinya.

Biasanya, momentum Lebaran dimanfaatkan Taufiq untuk memakan masakan khas orang tuanya. Namun, pandemi virus corona membuat rencana berkumpul menjadi batal.

"Biasanya kalau di kampung bersama keluarga besar ada makanan khusus saat Lebaran. Akan tetapi, karena tidak bisa berkumpul, istri saja yang masak di Bali," ucap Muhammad Taufiq.

Sumber: Bali United