Bola.com, Jakarta - Luka Modric merupakan satu di antara gelandang tengah terbaik di dunia. Meski menorehkan prestasi bersama Real Madrid dan Timnas Kroasia, Modric memiliki masa kecil yang kelam karena pernah menjadi korban perang.
Luka Modric lahir pada 9 September 1985 dan dibesarkan di sebuah dusun kecil bernama Modrici, bagian dari Zaton Obrovacki, sebuah desa yang terletak di lereng selatan gunung Velebit, utara kota Zadar.
Modric mulai menimba ilmu sepak bola bersama klub lokal, NK Zadar, dari 1996 sampai 2000. Kemudian pada usia 16 tahun, Luka Modric pindah ke Dinamo Zagreb.
Setelah sempat memperkuat tim muda Dinamo Zagreb, Modric sempat dipinjamkan ke Zrinjski Mostar dan Inter Zapresic. Dia akhirnya mendapat kesempatan membela tim utama Dinamo Zagreb pada musim 2004-2005.
Bersama Zagreb, kemampuan Luka Modric semakin berkembang. Dia berhasil mencetak 32 gol dari 128 penampilan di seluruh ajang. Modric juga membantu Dinamo Zagreb meraih enam gelar juara, termasuk tiga trofi Liga Kroasia.
Penampilan impresif Luka Modric bersama Zagreb membuat Tottenham Hotspur kepincut. Dia ditebus Tottenham dari Dinamo Zagreb dengan banderol 16,5 juta poundsterling pada musim panas 2008.
Karier Modric bersama The Lilywhites berjalan mulus. Selama empat musim berseragam Tottenham Hotspur, Luka Modric berhasil mencetak 17 gol dan 27 assist dari 160 penampilan di seluruh ajang. Sayangnya, dia gagal membawa Spurs merengkuh satu pun titel juara.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Bersinar di Real Madrid
Luka Modric kemudian dilirik raksasa La Liga, Real Madrid. Dana 30 juta poundsterling dikeluarkan Madrid demi bisa meminang Modric dari Tottenham pada 27 Agustus 2012.
Akan tetapi, awal karier pemain berusia 34 tahun itu bersama Los Blancos tak berjalan mulus. Pada musim pertama di Real Madrid, dia hanya mencetak empat gol dari 53 penampilan di seluruh ajang.
Namun, Modric terus bekerja keras hingga akhirnya mampu menjadi jendral lapangan tengah Madrid. Luka Modric membantu Real Madrid merengkuh 16 trofi juara, beberapa di antaranya adalah satu gelar La Liga dan empat trofi Liga Champions.
Kariernya di Timnas Kroasia juga cukup bersinar. Luka Modric berhasil mencatatkan 127 caps dan mencetak 16 gol. Dia berperan besar membantu Kroasia menembus final Piala Dunia 2018.
Koleksi trofi Luka Modric semakin lengkap setelah mendapatkan penghargaan pribadi. Modric dinobatkan sebagai UEFA Men's Player of the Year Award 2017-2018, The Best FIFA Men's Player 2018, dan Ballon d'Or 2018.
Dibalik segudang prestasi yang ditorehkan, Luka Modric memiliki berbagai kisah dalam hidupnya, mulai dari korban perang pada masa kecil, nyaris bergabung ke Barcelona, dan dicap pembelian terburuk. Berikut ini adalah lima fakta Luka Modric seperti dilansir La Liga.
Korban Perang
Luka Modric merupakan satu dari jutaan masyarakat sipil yang menjadi korban perang Yugoslavia pada awal 1990-an. Semasa kecil, dia secara tragis kehilangan sang kakek akibat konflik tersebut.
Modric bersama keluarganya terpaksa meninggalkan kampung halaman mereka dan menjadi pengungsi. Dia tumbuh di hotel, sebagian besar di Hotel Kolovare, di Zadar. Luka Modric pertama kali belajar bermain sepak bola di ruang parkir hotel.
Pernah Didekati Barcelona
Pada 2008 silam, Luka Modric digadang-gadangkan akan bergabung dengan Barcelona. Dia bahkan memberikan wawancara kepada sebuah koran Spanyol, Mundo Deportivo, dan menyebutkan ingin bermain bagi El Barca.
Modric bahkan berpose dengan seragam Barcelona. Pada akhrinya, Luka Modric angkat kaki dari Dinamo Zagreb dan memperkuat Tottenham Hotspur pada musim panas 2008, dan akhirnya membela Real Madrid pada 2012.
Debut di Real Madrid dengan Meraih Trofi
Setelah bergabung dari Tottenham pada bursa transfer musim panas 2012, Luka Modric tampil perdana bersama Madrid pada leg kedua Piala Super Spanyol, kontra Barcelona di Santiago Bernabeu.
Dengan skor agregat sama kuat 4-4, saat masuk menggantikan Mesut Ozil pada babak kedua, Modric mengatur lini tengah selama waktu yang tersisa untuk memastikan hasil imbang dan membuat Real Madrid meraih gelar juara.
Pembelian Terburuk pada 2012
Meskipun meraih gelar pertama pada laga debut bersama Real Madrid, Modric menghadapi awal yang rumit. Pertengahan musim 2012-2013, dia didapuk sebagai pembelian terburuk La Liga pada musim panas 2012.
Gelar yang cukup kasar mengingat dia telah melewatkan hampir semua pra-musim. Sejak itu, Modric telah menegaskan reputasinya sebagai satu di antara pesepak bola terbaik, serta telah membuktikan sebaliknya kepada orang yang meragukannya dengan memenangkan trofi demi trofi dan Ballon d’Or 2018.
Menjadi Pemain dengan Penampilan Terlama di Piala Dunia 2018
Luka Modric bermain lebih lama dibanding pemain manapun di Piala Dunia 2018. Dia membawa Timnas Kroasia menembus final yang tak terduga melawan Prancis, dan memenangkan Bola Emas sebagai pemain terbaik dalam turnamen tersebut.
Dengan tiga pertandingan fase knock-out, Kroasia mencapai babak tambahan (melawan Denmark, Rusia, dan Inggris). Modric selalu berada di lapangan, dia mencatatkan waktu bermain 694 menit sepanjang turnamen, melebihi pemain lainnya.
Sumber: La Liga