Membandingkan Jumlah Kemenangan Yamaha di MotoGP Periode 2012-2015 dan 2016-2019: Menurun Drastis

oleh Hendry Wibowo diperbarui 29 Mei 2020, 10:30 WIB
Bos Yamaha, Massimo Meregalli, lega kedua pebalapnya, Valentino Rossi dan Maverick Vinales mampu meraih podium kedua dan ketiga di MotoGP Jerman 2018. (Instagram/@yamahamotogp)

Bola.com, Jakarta - Yamaha merupakan tim pabrikan selain Honda yang berstatus sangat dominan sejak era MotoGP dimulai menggantikan kelas 500cc musim 2002.

Pada era MotoGP, Yamaha memang memiliki dua pembalap terbaik sepanjang sejarah Kejuaraan Dunia Balap Motor. Adalah Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.

Advertisement

Kurun waktu era MotoGP 2002-2019, keduanya menyumbangkan enam gelar juara dunia. Rossi musim 2004, 2005, 2008, dan 2009. Sementara Lorenzo tahun 2010, 2012, dan 2015.

Hanya saja tiga musim terakhir saat pembalap Repsol Honda, Marc Marquez meraih titel juara dunia, pembalap Ducati: Andrea Dovizioso selalu berstatus runner-up.

Artinya kini lawan terberat Honda bukan lagi Yamaha, melainkan justru pabrikan asal Italia, Ducati.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 4 halaman

Jumlah Kemenangan Menurun

Pebalap Ducati Andrea Dovizioso (tengah) melengserkan Marc Marquez dari puncak klasemen sementara setelah memenangi MotoGP Inggris, Minggu (27/8/2017). (MotoGP)

Jika melihat data statistik kemenangan tim Yamaha periode 2012-2015 dan 2016-2019 (kurun waktu empat tahun) terlihat jelas tim berlambang garpu tala ini mengalami penurunan prestasi sangat drastis.

Kurun waktu 2012-2015, tercatat pembalap Yamaha merasakan 30 kemenangan. Dalam periode ini, pembalap mereka, Jorge Lorenzo juga merasakan dua titel juara dunia: 2012 dan 2015.

Perlu jadi catatan tambahan, musim 2015, persaingan menjadi juara dunia melibatkan dua pembalap Yamaha: Lorenzo dan Valentino Rossi.

Namun usai momen itu, Yamaha seakan meredup. Musim 2016, duo Rossi-Lorenzo masih bisa mengecap enam kemenangan. Tapi di 2017, seiring kepindahan Lorenzo ke Ducati dan masuknya Maverick Vinales, rapor Yamaha mulai merah.

MotoGP 2017, Vinales finis pertama tiga kali dan Rossi hanya sekali. Satu tahun berikutnya lebih buruk: Vinales hanya menang sekali.

MotoGP 2019, Rossi kembali gagal merasakan kemenangan. Vinales kembali sedikit menyelamatkan muka Yamaha dengan finis pertama sebanyak dua kali.

Artinya kurun waktu 2016-2019, hanya ada 13 kemenangan dari tim pabrikan papan atas seperti Yamaha. Jika dibandingkan dengan periode empat tahun sebelumnya (2012-2016: 30 kemenangan), berarti ada penurunan mencapai 60 persen.

3 dari 4 halaman

Fabio Quartararo Membawa Angin Segar?

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, berusaha mengejar Fabio Quartararo, pada MotoGP Thailand di Sirkuit Buriram, Minggu (6/10). Pembalap asal Spanyol itu menyudahi balapan 26 lap dengan catatan waktu 39 menit 36,223 detik. (AP/Gemunu Amarasinghe)

Kabar baiknya di akhir musim 2019, Yamaha mulai memperlihatkan grafik performa meningkat. Vinales bisa naik podium empat kali pada delapan lomba terakhir.

Belum lagi performa apik pembalap tim satelit Petronas Yamaha, Fabio Quartararo. Belakangan sebelum MotoGP 2020 ditunda akibat pandemi virus corona, Yamaha bahkan memutuskan mendepak Rossi untuk memberikan tempat kepada Quartararo pada musim 2021.

"Duet Quartararo dan Vinales merupakan perpaduan tepat untuk mengakhiri dominasi Marquez," kata bos Yamaha MotoGP, Lin Jarvis.

Apakah Quartararo membawa angin segar untuk Yamaha agar bisa kembali merasakan gelar terbaik? Atau tim pabrikan asal Jepang ini bakal menyesali keputusan mendepak Rossi? Kita tunggu jawabannya.

4 dari 4 halaman

Perbandingan Kemenangan Yamaha

Bos Movistar Yamaha Lin Jarvis (kiri) dan Valentino Rossi berfoto bersama dalam pesta perayaan ulang tahun Maverick Vinales (kanan) pada Kamis (12/1/2017). (Bola.com/Twitter/maverickmack25)
  • 2012-2015

2012: 6

2013: 9

2014: 4

2015: 11

Jumlah: 30

  • 2016-2019

2016: 6

2017: 4

2018: 1

2019: 2

Jumlah: 13

Berita Terkait