Liga Rusia Mulai Bulan Depan dan Boleh Dihadiri Penonton, tetapi...

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 29 Mei 2020, 13:30 WIB
Pemain CSKA Moscow, Nikola Vlasic (tengah) bersama rekan setimnya merayakan gol ke gawang Real Madrid dalam laga Liga Champions di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, Selasa (2/10). Gol Vlasic membawa CSKA Moscow mengalahkan Real Madrid. (Mladen ANTONOV/AFP)

Bola.com, Jakarta - Liga Rusia akan digulirkan kembali pada Juni mendatang. Pihak berwenang setempat mengatakan, pertandingan bisa dijalani dengan penonton, tetapi hanya sekira 10 persen dari kapasitas tempat duduk.

Beberapa pekan lalu, Federasi Sepak Bola Rusia menyatakan bahwa Liga Rusia bakal kembali bergulir pada 21 Juni 2020. Awalnya, ditetapkan bahwa laga digelar tertutup.

Advertisement

Namun, Kamis (28/5/2020) disepakati bahwa penonton boleh menyaksikan secara langsung di stadion. Operator liga dan pengawas kesehatan pun menetapkan sejumlah peraturan atau protokol.

"Sepuluh persen penonton aman, jika semua langkah-langkah keamanan diperhatikan," kata federasi sepak bola Rusia, dikutip dari Antara.

Di sisi lain, Pemerintah Rusia sebetulnya mendukung penuh kembalinya sepak bola di negaranya. Wakil Perdana Menteri Dmitry Chernyshenko bahkan mengklaim bahwa penonton adalah komponen emosional khusus Liga Rusia.

 

Video

2 dari 2 halaman

Telah Lewati Puncak Pandemi

Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan alat pelindung diri lengkap mengunjungi rumah sakit tempat pasien positif corona dirawat di Kommunarka, Moskow, Selasa (24/3/2020). Putin memberikan apresiasi kepada para dokter dan tenaga medis dalam menangani pasien COVID-19. (Alexey DRUZHININ/SPUTNIK/AFP)

Liga Utama Rusia, divisi teratas sepak bola di negara tersebut, masih mempunyai delapan putaran pada musim ini.

Bergulirnya kembali Liga Rusia cukup mengejutkan. Karena negara di utara Eropa itu merupakan negara dengan kasus terbesar ketiga di dunia dengan 379.051 yang terkonfirmasi, di bawah Amerika Serikat dan Brazil.

Pada Selasa, Presiden Vladimir Putin mengatakan, mengutip para ahli, bahwa negara tersebut telah melewati puncak infeksi virus corona.

Sumber: Antaranews

Berita Terkait