Berharap Liga 2 Berlanjut, PSIM Yogyakarta Tunggu Solusi Terbaik dari PSSI

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 29 Mei 2020, 22:15 WIB
PSIM tak mengirim wakil pada pertemuan klub Divisi Utama di Ciamis dan memilih menghadiri pertemuan yang digelar PT Liga Indonesia.

Bola.com, Yogyakarta - PSSI baru saja menggelar virtual meeting dengan klub-klub Liga 2 pada Jumat (29/5/2020). PSIM Yogyakarta selaku peserta Liga 2 2020 menyatakan kesiapan untuk melanjutkan kompetisi. Namun, klub berjuluk Laskar Mataram itu juga meminta PSSI untuk mempersiapkan solusi untuk beberapa hal.

PSSI menggelar virtual meeting dengan klub Liga 2 pada hari ini. Federasi sepak bola Indonesia itu sebelumnya juga melakukan hal yang sama dengan APSSI, APPI, dan klub Liga 1.

Advertisement

Setelah menggelar rapat bersama PSSI, manajemen PSIM Yogyakarta mengungkapkan pandangannya agar kompetisi tetap berlanjut. Namun, Manajer PSIM, David MP Hutauruk, mengungkapkan pentingnya solusi dari PSSI mengenai protokol dan solusi dari sejumlah hal yang

"Pada prinsipnya PSIM berharap kompetisi akan dilanjutkan. Tentunya dengan memperhatikan status tanggap bencana COVID-19, sesuai dengan arahan dari pemerintah serta BNPB selaku pihak yang memahami benar segala situasi dan kondisi pandemi virus corona COVID-19 ini," ujar David MP Hutauruk.

"Segala protokol kesehatan yang nantinya akan diterapkan harus benar-benar dipersiapkan dan disosialisasikan dengan baik. Mungkin sistem kompetisi bisa disesuaikan dengan home tournament. Dengan begitu dapat menekan angka pengeluaran operasional dan mengantisipasi adanya penularan saat perjalanan," lanjut manajer PSIM Yogyakarta itu.

Video

2 dari 2 halaman

Mengenai Subsidi dan Regulasi Kontrak Pemain

Aksi suporter PSIM setelah pertandingan melawan Martapura FC di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta (8/8/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Seperti halnya sejumlah masukan dari klub Liga 1, manajer PSIM Yogyakarta itu juga mengungkapkan perlunya pembahasan subsidi untuk klub dan aturan kontrak pemain lebih lanjut oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi.

"Dengan tidak adanya penonton saat pertandingan, tentu pemasukan klub dari tiket penonton sama sekali tidak dapat diharapkan untuk membantu klub," ujar David.

"Kami berharap PSSI memiliki solusi untuk hal ini, dan tentunya bagaimana membuat rasionalisasi untuk subsidi dan aturan kontrak pemain, jika memang kompetisi kembali berjalan," lanjutnya.