Jakarta - Setelah tiga bulan berhenti akibat pandemi virus corona, Premier League bakal kembali bergulir mulai 17 Juni 2020. Pemerintah Inggris telah memberikan lampu hijau menyusul mulai dilonggarkannya aturan lockdown (penguncian wilayah) yang selama ini berlaku di sana.
Liverpool masih memimpin klasemen sementara Premier League dengan 82 poin dari 29 laga. Sementara di urutan kedua bercokol Manchester City dengan torehan 57 poin dari 28 pertandingan.
Dengan selisih 25 poin, nyaris tidak ada yang bisa menghalangi The Reds mengangkat trofi. Cukup dengan dua kemenangan, Liverpool bakal mengakhiri penantian mereka selama 30 tahun terakhir.
Namun menentukan tim juara bukanlah satu-satunya drama yang tersaji pada lanjutan Premier League musim ini. Masih ada sejumlah hal menarik lainnya yang patut dinantikan dari kompetisi ini.
Nah, seperti apa detailnya, berikut penjelasan lengkapnya seperti dilansir dari situs CNA.
Video
1. Skenario Liverpool Juara
Sejauh ini Liverpool memimpin 25 poin atas Manchester City dan hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk memastikan gelar juara Premier League 2019-2020.
Namum harapan ini sempat terpendam saat Premier League terpaksa dihentikan akibat pandemi virus corona Maret lalu. Kini peluang itu kembali terbuka.
Secara matematika, dua kemenangan saja cukup membuat City mustahil mengejar perolehan poin The Reds. Bahkan Liverpool bisa jadi hanya butuh satu kemenangan lagi bila City sampai kalah saat menjamu Arsenal pada 17 Juni 2020.
Selain menggondol trofi, Liverpool juga berpeluang melewati dua rekor City yang paling dihormati.Mereka hanya membutuhkan 19 poin dari 27 poin tersisa untuk melewati total 100 poin The Citizens dari musim 2017-2018 dan melewati catatan lainnya, yakni margin kemenangan 19 poin pada liga yang sama.
Namun, Liverpool terancam tidak bisa merayakan pesta juara dengan maksimal. Pasalnya, dua pertandingan penentu, yakni versus Everton dan Crystal Palace, terancam digelar di tempat netral.
2. Perebutan Tempat di Liga Champions
Seperti diketahui, Premier League mendapat jatah empat tim teratas untuk tampil di Liga Champions. Liverpool sendiri sudah memastikan satu tempat. Sementara tiga tim teratas lainnya sampai saat ini dihuni oleh Manchester City, Leicester dan Chelsea.
Namun City saat ini tengah dijatuhi larangan tampil di pentas Eropa karena dianggap melanggar aturan financial fairplay. Hanya saja, The Citizens tengah mengajukan banding dan akan tetap bersaing bila gugatan yang mereka ajukan berhasil dikabulkan. Sebaliknya, bila banding City ditolak maka siapapun yang finis di posisi kelima akan mengambil tempat mereka di Liga Champions musim depan.
Manchester United saat ini menempati posisi itu tetapi Wolves dan Sheffield United hanya dua poin di belakang tim besutan Ole Gunnar Solskjaer. Tottenham dan Arsenal yang berada di posisi delapan, satu tempat lebih rendah, juga akan mati-matian bersaing untuk berada di posisi kelima.
3 Persaingan Papan Bawah
Drama yang tak kalah seru lainnya juga bakal tersaji dari tim papan bawah. Norwich, Aston Villa dan Bournemouth menempati tiga tempat terbawah di Liga Premier tetapi semua tentu berharap mereka dapat lolos dari drop.
Norwich saat ini berada di posisi paling dasar dan enam poin dari zona aman. Hanya saja kemenangan di kandang atas Leicester pada akhir Februari memberi mereka harapan.
Villa telah kehilangan empat pertandingan berturut-turut sebelum Premier League dihentikan. Jeda selama 3 bulan setidaknya bisa meredakan paceklik poin tersebut.
Nasib lebih parah dialami oleh Bournemouth. Tim besutan Eddie Howe tersebut menelan tujuh kekalahan dalam 10 pertandingan.
Sementara Watford yang berada di atas posisi tiga terbawah masih berjuang menemukan penampilan terbaiknya meskipun kebangkitan awal mereka yang mengesankan di bawah Nigel Pearson. Sedangkan West Ham dan Brighton di posisi 15 dan 16 juga masih jauh dari kata aman dari jerat degradasi.
4. Kembali ke Lapangan
Penghentian kompetisi akibat pandemi virus Corona Covid-19 memang telah mengganggu persiapan tim. Meski tetap berlatih secara individu, persiapan masing-masing pemain dianggap tidak ideal untuk atlet profesional.
Meski demikian, jeda selama 3 bulan setidaknya menjadi momen bagi sejumlah pemain yang cedera untuk recovery. Salah satunya adalah triker Tottenham Hotspur, Harry Kane. Begitu juga dengan rekan setimnya, Son Heung-min yang sempat mengalami patah tulang di bagian lengan.
Sementara bagi Manchester United (MU), bergulirnya Premier League menjadi momen kembalinya Paul Pogba dan Marcus Rashfrod. Pogba diketahui baru tampil 8 laga akibat cedera dan Rashford telah absen sejak Januari.
Sumber: Channel News Asia
Disadur dari: Liputan6.com (Marco Tampubolon, published 29/5/2020)