Bola.com, Jakarta - David Beckham, Paul Scholes, Gary Neville, dan Ryan Giggs, adalah jebolan Class of 92 yang membuktikan keberhasilan akademi sepak bola Manchester United dalam mencetak pemain berkualitas. Namun, ternyata bukan hanya pemain tersebut yang seharusnya mendapat label tersebut.
Class of 92 sebenarnya adalah julukan untuk skuat muda Manchester United yang berhasil memenangi FA Youth Cup pada 1992. Namun, karena keberhasilan beberapa pemain di dalam skuat itu bersama tim senior Manchester United, sekelompok pemain itu pun mendapatkan julukan Class of 92.
David Beckham, Ryan Giggs, Gary dan Phil Neville, Paul Scholes, dan Nicky Butt, merupakan pemain-pemain sukses dari angkatan 1992 itu. Padahal masih ada pemain lain yang juga berkontribusi dalam keberhasilan Manchester United menjuarai FA Youth Cup 1992.
Bagaimana nasib Class of 92 lainnya yang kemudian tak memiliki nama sementereng pemain-pemain di atas? Padahal, mereka juga telah memberikan kontribusi besar dalam keberhasilan Manchester United di FA Youth Cup 1992. Siapa saja mereka?
Video
Kevin Pilkington dan John O'Kane
Pilkington mendapatkan kontrak setelah mendapatkan medali juara FA Youth Cup pada 1992. Namun, kariernya tidak berlangsung mulus, sebab Pilkington hanya menjadi kiper ketiga.
Ia sempat memperkuat banyak klub sampai akhirnya tiba di Cambridge United sebagai staf kepelatihan. Pilkington pun pernah didaftarkan sebagai pemain pada musim 2018-2019 kendati usianya sudah 43 tahun.
Nasib rekan setimnya di pertahanan, John O'Kane, tidak lebih baik. Ia hanya bermain sebanyak dua kali di pentas Premier League bersama Manchester United dan lebih banyak menjalani masa pinjaman.
O'Kane memutuskan pensiun pada tahun 2006 saat sedang memperkuat Hyde United. Ia memperkuat Hyde United selama tiga musim dan mencatatkan 116 penampilan.
George Switzer dan Chris Casper
Switzer yang berposisi sebagai bek sayap sempat ditawari kontrak penuh oleh Manchester United. Sayang, Sir Alex Ferguson membatalkan kontrak itu karena merasa tubuhnya terlalu kecil untuk menjadi bek sayap.
Informasi soal Switzer setelah meninggalkan Manchester United sangat sedikit. Ia diketahui pernah memperkuat AFC Monton selama lima musim.
Selain itu, di sektor pertahanan juga ada sosok Chris Casper. Beberapa orang meyakini Casper bisa menembus jagat sepak bola. Namun, pada akhirnya ia bernasib sama dengan 'Class of 92' lain yang tidak seberuntung David Beckham dkk.
Karier Casper berlangsung cukup singkat. Pada akhir 1999, ia mengalami cedera parah kala memperkuat Reading. Cedera itu memaksa dirinya untuk gantung sepatu saat usia yang sangat muda, yakni 24 tahun.
Simon Davies dan Colin McKee
Dari antara nama-nama yang telah disebutkan, Simon Davies bisa disebut yang paling beruntung. Ia sempat melakoni 20 laga bersama Manchester United dan bahkan pernah melakoni debutnya di pentas internasional bersama Timnas Wales.
Lantaran kalah saing dengan Ryan Giggs serta Lee Sharpe, Davies pun memutuskan pindah ke Luton Town pada 1997. Namanya tidak pernah lagi terdengar sejak dirinya memutuskan bergabung dengan Airbus UK pada 2007.
Colin McKee memperpanjang daftar 'Class of 92' yang merana pasca final FA Youth Cup. Ia juga sempat mendapatkan tawaran kontrak penuh dari Manchester United. Tapi, ia hanya diberi satu kesempatan untuk bermain bersama skuat utama.
Jika ditotal, McKee memperkuat 10 klub dalam 12 tahun kariernya di dunia sepak bola. Ia memutuskan pensiun pada 2001 saat masih tergabung dengan klub Skotlandia bernama Fauldhouse United.
Robbie Savage dan Ben Thornley
Banyak yang lupa kalau Robbie Savage memulai kariernya di Manchester United. Ya, pria yang kerap berprofesi sebagai pandit tersebut bersinar sewaktu memperkuat Leicester City pada 1997.
Savage memutuskan pensiun pada 2008. Namun, pada 2019, ia mengambil kembali sepatunya yang terlanjur tergantung dan memperkuat Stockport Town. Ia bermain meskipun usianya sudah mencapai 45 tahun.
Terakhir, ada nama Ben Thorley. Sir Alex sempat memiliki harapan yang besar terhadapnya. Bahkan, Thorley melakoni laga debutnya di Premier League lebih dulu ketimbang para jebolan 'Class of 92' lainnya.
Sayangnya, cedera merenggut kariernya. Cedera tersebut ia dapatkan saat sedang menghadapi Blackburn Rovers. Thornley pun sempat menuntut Blackburn atas cederanya itu. Namanya sudah tidak terdengar lagi sejak terakhir memperkuat Witton Albion pada 2008.
Sumber: Bleacher Report
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Aziz, published 29/5/2020)