Bola.com, Kuala Lumpur - Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tak ingin mengikuti jejak Vietnam yang menggelar kompetisi setelah pandemi virus corona secara terbuka. Sekretasi Jenderal FAM, Stuart Ramalingam, menyebut pihaknya tak ingin melakukan tindakan beresiko pada Malaysia Super League.
V-League 2020 resmi dilanjutkan pada pengujung Mei lalu. Menariknya, kompetisi teratas Vietnam itu mengizinkan pertandingan untuk dihadiri suporter secara langsung di stadion.
Stuart Ramalingam menyebut, Malaysia memilih belajar dari negara-negara seperti Korea Selatan dan Jerman yang menggelar kompetisi secara tertutup atau tanpa penonton. Hal itu akan dilakukan demi meminimalisir penyebaran pandemi virus corona.
"Kami belajar dari negara-negara seperti Korea Selatan dan Jerman. Kami telah berhubungan dengan mereka, dan juga Vietnam. Namun, apa yang dilakukan Vietnam yakni menggelar liga dengan kehadiran suporter cukup mengejutkan," kata Stuart Ramalingam seperti dikutip New Straits Times, Minggu (31/5/2020).
"Kami ingin sangat berhati-hati (jika memulai kompetisi) dan fokus pada pengurangan risiko. Ketika sepak bola dunia mulai bergulir lagi, kami melihat adanya masukan positif. Namun, pada saat yang sama kami tidak bisa membuat penilaian dengan berdasarkan masukan itu saja," tegas Stuart Ramalingam.
Malaysia Super League rencananya bergulir lagi pada September 2020. Keputusan yang sangat realistis mengingat panademi virus corona masih menjangkit di Malaysia dan sampai Minggu (31/5/2020) tercatat sudah terjadi 7.819 kasus positif dengan korban meninggal mencapai 115 orang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Indonesia Masih Misteri
Berbeda dengan Malaysia yang sudah menentukan kapan Malaysia Super League bergulir lagi, nasib kompetisi sepak bola di Indonesia masih menjadi misteri. PSSI belum berani mengambil keputusan terkait kelanjutkan Liga 1 2020.
Kecil kemungkinan kompetisi Liga 1 2020 dilanjutkan. PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi dan para klub peserta mayoritas memilih musim ini dihentikan.
Namun, PSSI tak ingin gegabah dengan buru-buru menentukan kepastian kompetisi. PSSI tetap pada sikap untuk menunggu keputusan dari Pemerintah Republik Indonesia terkait status darurat pandemi virus corona.
Sumber: New Straits Times