Bola.com, Malang - Striker Arema FC, Dedik Setiawan, tinggal menunggu waktu untuk kembali ke lapangan hijau. Penyerang berusia 25 tahun itu sejak pertengahan tahun lalu menepi dari lapangan setelah menjalani operasi lutut.
Saat ini, dia sudah pulih dan menunggu informasi kapan Arema kembali menggelar latihan. Hampir 3 bulan tim berjuluk Singo Edan itu tidak berlatih bersama karena pandemi virus corona.
Sambil menunggu agenda latihan bersama di Arema FC, Dedik Setiawan bercerita tentang beberapa hal yang selama ini jarang diungkap, seperti tim yang paling sulit dibongkar ketangguhan gawangnya. Ternyata, sejak bermain di kompetisi level tertinggi Indonesia pada 2016, Persija Jakarta jadi tembok pertahanan paling kukuh bagi Dedik.
“Kiper paling tangguh Andritany Ardhiyasa. Rasanya saya belum pernah cetak gol ke gawangnya. Sedangkan stoper paling sulit dihadapi Otavio Dutra,” kata Dedik.
Dua sosok yang disebut Dedik itu sekarang jadi kiper dan stoper inti Persija. Itu artinya, saat melawan Persija dia harus berusaha lebih keras menjalankan tugasnya mencetak gol untuk Arema.
Meski menganggap Andritany dan Dutra sebagai pemain yang sulit dihadapi, ada sisi positifnya bagi Dedik Setiawan. Dia makin terlecut untuk mencetak gol ke gawang Persija.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Kesempatan Bermain
Tapi, sebelum bermain lain, Dedik harus bersaing untuk mendapat tempat terlebih dulu. Lini depan Arema kini dihuni dua striker asing, Jonathan Bauman dan Elias Alderete.
Selain itu ada striker lokal Kushedya Hari Yudo yang juga sedang on fire. Ditambah lagi pelatih Arema FC, Mario Gomez, belum mengetahui seperti apa kondisi Dedik saat ini.
“Bagi saya pasti ada kesempatan bermain datang. Yang penting maksimal dalam berlatih,” ujar mantan pemain Persekam Metro FC ini.
Saat ini, lini depan Arema belum padu, kantaran hanya Dedik yang jadi pemain lama. Yudo, Alderete dan Bauman baru gabung musim ini, sehingga butuh waktu beradaptasi. Begitu juga Dedik, yang harus cepat membaur dengan partnernya di lini depan.