Bola.com, Jakarta - Penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez, semakin dekat untuk berseragam Barcelona. Dikabarkan SPORT, Martinez telah sepakat menandatangani kontrak berdurasi lima musim bersama Barca.
Penyerang Timnas Argentina itu merupakan satu di antara pemain buruan Barcelona. Skuat Catalan akan berusaha mendapatkan jasa Lautaro Martinez pada bursa transfer musim panas tahun ini.
Sebelumnya, Los Cules sempat berupaya meminang Martinez dari Inter Milan pada bursa transfer Januari 2020. Namun, rencana itu tak mendapatkan lampu hijau dari manajemen I Nerazzurri.
Meski begitu, Barcelona tak menyerah begitu saja. Apalagi, El Barca butuh pemain seperti Lautaro Martinez untuk menjadi suksesor Luis Suarez, sekaligus duet Lionel Messi di lini serang.
Namun, Barcelona keberatan dengan nilai transfer sang striker yang mencapai angka 111 juta euro (Rp 1,7 miliar). Los Cules akan coba menawarkan opsi barter pemain plus uang kepada Inter, demi mendapatkan Lautaro Martinez.
Di sisi lain, Inter Milan siap melepas sang striker ke Barca. Namun syaratnya, Barcelona harus memenuhi klausul pelepasan Lautaro Martinez, dan bukan dengan barter pemain.
Pelatih Timnas Argentina, Lionel Scaloni, mengaku senang Lautaro Martinez akan bergabung ke Barcelona. Menurut Scaloni, transfer Martinez ke Barca bakal menguntungkan Tim Tango.
Lionel Scaloni sudah menantikan transfer Lautaro Martinez ke Barcelona. Dia meyakini pemain berusia 22 tahun tersebut bakal semakin kinclong di Barca. Ia bakal jadi rekan duet baru Lionel Messi yang juga sesama Argentina.
"Ini tentu menjadi keuntungan buat kami, tetapi Lautaro masih muda. Dia masih banyak yang harus dipelajari, seperti di Inter Milan, dia harus berjuang kejar posisi di Barcelona," ujar Scaloni seperti dikutip Football Italia.
Video
Pernah Ditolak Boca Junior
Ketika ia berusia 15 tahun, Lautaro Martinez mengikuti tes di klub elite Argentina, Boca Juniors. Namun, ia ditolak masuk akademi klub tersebut.
“Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya tidak memiliki kekuatan atau kecepatan dan bahwa saya dapat kembali jika bisa memperbaiki kekurangan tersebit. Saya memutuskan pergi dengan amarah yang besar," kata Martinez ke ESPN.
Lautaro juga sempat mendapat penolakan serupa dari San Lorenzo. Kedua klub sudah barang tentu bakal menyesal melihat sang penyerang saat ini jadi gulali bursa transfer karena penampilan menawannya di Inter Milan.
Tak Mau Direkrut Real Madrid
Pada 2015, Lautaro yang baru berusia 18 tahun tampil memesona dan menembus skuat inti Racing Club. Real Madrid datang ke klub untuk bernegosiasi menerbangkannya ke Spanyol.
Namun, sang menolak tawaran itu dengan bersikeras ingin bertahan di klub. Presiden Racing Club, Victor Blanco, dalam wawancara dengan Mundo Deportivo menceritakan kejadian detailnya:
“Orang Real Madrid datang, mereka datang mencarinya. Mereka menawarkan pinjaman dengan opsi pembelian yang signifikan. Namun, dia menolak kemungkinan itu karena dia ingin sukses di Racing sebelum pergi keluar. Dan dia tinggal di klub untuk kemudian berkembang di masa datang."
Menderita Penyakit Epilepsi saat Bocah
Meninggalkan seluruh keluarganya untuk bergabung dengan Racing Club adalah salah satu momen paling sulit yang dialami Martinez.
Ayahnya Mario Martinez berbicara dengan El Intransigente:
“Ada banyak emosi dan kebanggaan karena kami tahu itu adalah mimpinya. Itu adalah sesuatu yang istimewa dan tidak terduga, karena kami harus berpisah. Kakaknya adalah yang paling menderita karena mereka begitu dekat, mereka selalu melakukan semuanya bersama. "
Menurut ayahnya, Martinez menderita penyakit epilepsi selama masa kecilnya. Ini berarti anak muda itu memiliki dua tantangan di tangannya selama hari-hari pertamanya di Racing yang harus dia atasi.
“Pada saat itu, dia menderita epilepsi, perpisahan menyebabkan dia kejang-kejang dan dia sembuh. Untungnya semuanya baik-baik saja sekarang, tetapi pada saat itu seolah-olah sebagian dari dirinya hancur. "
Keluarga Olahragawan
Mario Martinez, ayahnya juga seorang pesepak bola bermain di level bawah kompetisi Argentina.
Mario sejatinya pesepak bola berbakat, namun gagal memaksimalkan potensinya. Dia terus-menerus mengalami kesulitan keuangan.
Adik laki-lakinya Jano Martinez seorang pebasket. Ia calon bintang masa depan Argentina saat ini.
Pemain Idola
Pemain idola Martinez adalah striker Chile, Radamel Falcao. Ia selalu mengikuti perkembangan karier idolanya di Atletico Madrid, Manchester United, dan Chelsea, hingga AS Monaco.
"Saya selalu mengatakan bahwa saya mengagumi Falcao sejak saya masih kecil, saya mengidentifikasi dengannya cara dia bermain dan karakternya," kata Lautaro Martinez.
Penilaian selama 30 Menit
Mantan pelatih tim junior Racing Club, Fabio Radaelli, sosok yang pertama kali melihat potensi Martinez.
Ia hanya butuh 10-30 menit untuk meyakinkan diri mengeluarkan rekomendasi agar Racing Team menggaet Martinez pada Januari 2014.
“Apa yang mengejutkan saya tentang Lautaro Martinez adalah kelincahan kedua kaki dan kekuatannya dalam duel udara. Saya memperhatikannya dan hanya dalam 30 menit saya sudah mengerti segalanya. Tekniknya segera menarik perhatian saya," kata sang pelatih ke PassioneInter.com.
Radaelli menambahkan: “Martinez adalah mitra ideal dan nomor 9 untuk Lionel Messi. Sama seperti Suarez dan 10 menit setelah melihatnya bermain, saya yakin dia akan menjadi bintang."
Gaya Bermain
Lautaro Martinez dapat bermain sebagai striker atau penyerang lubang. ya amat mematikan di depan gawang.
Dia memiliki akselerasi cepat dan dikenal amat tenang dalam mengesekusi peluang di depan gawang. Martinez adalah predator ganas dan dalam hal tembakannya, sangat kuat. Setiap kali dia melakukan tembakan ke gawang, biasanya ia melayangkan pada level rendah dengan target yang amat terarah.
Kelebihan lainnya, ia tipikal penyerang yang mau bertahan. Martinez segera menekan lawan saat tak memegang bola untuk memaksa mereka melakukan kesalahan. Tak heran ia amat disukai Antonio Conte di Inter Milan yang gemar dengan permainan sepak bola serangan balik cepat.
Karier Menawan di Inter Milan
Raksasa Italia, Inter Milan, memboyongnya dari Racing dengan mahar 22,7 juta euro. Ia diikat kontrak 5 tahun pada Juli 2018.
Lautaro Martinez lambat beradaptasi di musim perdana bersama Inter. Ia mengakhiri musim pertamanya dengan 9 gol dalam 35 pertandingan.
Namun, musim 2019-2020 ini telah menemukan bentuk permainan terbaik. Ia sudah menyumbang 16 gol buat klubnya.
Karier Menawan di Argentina
Aksi menawan di klub kecil kampung halamannya, Liniers, menjadi awal ketertarikan Racing Club menggaetnya. Di usia yang baru 15 tahun ia sudah bergabung di tim U-17. Di sana ia mengoleksi 13 gol dalam semusim pada 2013.
Pelatih Racing Club Junior, Fabio Radaelli, tanpa pikir panjang langsung merekomendasikan untuk merekrut sang bomber pada Januari 2014. Ia mencetak 53 gol di tingkat junior di 64 pertandingan.
Martinez menjalani debut untuk tim utama pada November 2015, menggantikan Diego Militao. Klub yang dibelanya menang 3-0 atas Crucero del Norte.
Peluang jadi pemain utama secara permanen muncul ketika cedera kambuhan yang menghantam, Lisandro Lopez. Pada musim 2016-2017 bermain sebanyak 23 kali dan mencetak 9 gol.
Musim berikutnya lebih dasyat lagi. Ia mencetak 18 gol di semua kompetisi. Pada akhirnya Martinez mencetak 27 gol dalam 60 penampilan di empat musim bersama Racing Club.
Top Scorer Copa America Junior
Martinez tercatat 11 laga membela Timnas Argentina U-20 dengan koleksi 7 gol. Lima dari gol-gol itu dicetak pada turnamen Copa America Junior 2017, di mana ia jadi top scorer.
Lautaro debut bersama timnas senior pada Maret 2018 dalam pertandingan persahabatan melawan Spanyol di mana Argentina kalah 1-6. Hingga saat ini, telah mencetak 7 gol dalam 17 penampilan.
Sumber: Berbagai sumber