Wawancara Syarif Alwi: Perlunya Disiplin Tinggi Menjalankan Protokol Kesehatan demi Menyelamatkan Sepak Bola Indonesia

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 08 Jun 2021, 17:44 WIB
Wawancara Eksklusif - Dokter Syarif Alwi (Bola.com/Adreanus Titus/Foto: M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Kompetisi sepak bola Indonesia rencananya bakal kembali digelar pada September dan Oktober 2020 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan keselamatan. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku federasi dan operator kompetisi tengah menggodok matang skema kompetisi yang akan digunakan, termasuk memastikan semua sesuai dengan protokol kesehatan dan keselamatan.

Setelah melakukan sejumlah rapat virtual dengan klub-klub peserta Liga 1 dan Liga 2, perwakilan pelatih, dan perwakilan pemain, PSSI merekomendasikan kompetisi sepak bola Indonesia musim 2020 akan kembali digelar. Rencananya kompetisi akan digelar pada September untuk Liga 1 dan Oktober untuk Liga 2.

Advertisement

Kompetisi juga akan digelar terpusat di Pulau Jawa dan akan ada perubahan dana subsidi untuk klub peserta. Sementara satu hal yang pasti, protokol kesehatan dan keselamatan untuk mencetah penyebaran virus corona COVID-19 tetap harus menjadi yang utama.

Melihat sejumlah kompetisi sepak bola di negara lain yang sudah berjalan, seperti Korea Selatan, Vietnam, dan Jerman, tampaknya membuat PSSI dan PT LIB cukup percaya diri. Apalagi akan menyusul kompetisi-kompetisi lain yang bakal berlanjut, seperti Serie A, Premier League, dan La Liga.

Dari rapat virtual yang digelar PSSI dengan klub pada Selasa (2/6/2020), Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menegaskan opsi kompetisi lanjutan digelar dengan protokol kesehatan yang ketat sesuai arahan dokter Timnas Indonesia, Syarif Alwi.

"Jadi opsi untuk status kompetisi Liga 1 dan 2 adalah kompetisi lanjutan. Kompetisi akan dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat. Tadi dokter Syarif Alwi juga telah memberikan paparan kepada seluruh klub," ucap Yunus Nusi saat itu.

Setelah itu Syarif Alwi mengeluarkan lima poin protokol Kelaziman Baru untuk mencegah penyebaran COVID-19 jika kompetisi dilanjutkan, tertama melakukan rapid test COVID-19 dan hasilnya harus non-reaktif. Tak sampai di situ, ketika semua pemain sudah sampai di tempat tujuan akan berlatih atau bertanding, tes serupa harus kembali digelar.

Seperti apa Syarif Alwi mempersiapkan protokol kesehatan dan keselamatan dalam situasi Kelaziman Baru demi meminimalkan risiko sehingga PSSI bisa menggelar kembali kompetisi sepak bola Indonesia, termasuk jika hendak menggelar pemusatan latihan untuk berbagai level usia Timnas Indonesia? Simak wawancara eksklusifnya bersama Bola.com.

Video

2 dari 3 halaman

Tentang Protokol Kesehatan

Dokter timnas Indonesia,Syarif Alwi saat di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/8/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Melihat situasi pandemi virus corona saat ini, di mana pemerintah sudah menetapkan fase baru yaitu New Normal atau Kelaziman Baru, bagaimana nantinya kompetisi akan berjalan?

Kompetisi baru akan bergulir kemungkinannya September atau Oktober. Saat ini semua sedang bekerja untuk mempersiapkannya. Harapannya tentu saat September atau Oktober angka kasusnya sudah melandai dan pemerintah mengizinkan kompetisi dengan menjalankan protokol kesehatan untuk COVID-19.

Tentunya nanti semua protokol yang digunakan untuk kompetisi akan mengacu kepada aturan yang dikeluarkan oleh FIFA, mengacu juga kepada aturan dari WHO dan Kementerian Kesehatan, dan tentunya juga panduan dari Kemenpora.

Saya sudah membuat panduan andaikan pemusatan latihan Timnas Indonesia segera dimulai, mungkin Juli atau kapanpun tergantung keputusan Exco PSSI.

Kami siap membuat panduan dengan standar yang sangat tinggi, dengan disiplin, disiplin, disiplin keras. Kenapa saya sebutkan sampai tiga kali, karena kalau kita membuat aturan tapi tidak disiplin menjalankannya, tentu akan kurang baik nantinya.

PSSI dan klub menyebut Anda yang akan mempersiapkan protokol kesehatan untuk kompetisi maupun persiapan Timnas Indonesia. Seperti apa bentuknya?

Tentunya berbentuk regulasi, di mana isinya tentang bagaimana seharusnya mereka berlatih sesuai dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan. Secepatnya saya akan membuat buku panduan. Setelah diperiksa dan disetujui, tentunya juga persetujuan dari Kemenkes dan Kemenpora.

Namun, itu pun semua perlu kehati-hatian. Saya tidak mau semua dibuat dengan standar biasa, harus standar tinggi, karena saya pun masih punya ketakutan jika standar tidak tinggi nanti umpama ada yang terinfeksi malah memunculkan kluster baru. Jadi disiplin harus sama-sama kita jalankan, tidak ada lagi aturan-aturan karet, semua harus ketat.

Bagaimana proses penyampaian semua protokol tersebut agar bisa dipahami oleh semua stakeholder sepak bola, terutama pemain, pelatih, dan ofisial tim?

Nantinya kami akan membuat sebuah workshop yang diikuti oleh dokter dari setiap tim-tim yang akan berkompetisi. Jadi harapannya semua tim akan menjalankan protokol tersebut dengan baik.

Apakah ada prosedur khusus yang harus dipersiapkan oleh klub untuk protokol kesehatan tersebut, terutama tim-tim yang mungkin akan jadi tuan rumah penyelenggara kompetisi lanjutan nanti yang terpusat di Pulau Jawa? 

Saya belum tahu untuk itu. Menurut saya itu akan menjadi ranah PSSI atau Liga Indonesia Baru. Saya belum bisa berkomentar untuk hal itu.

Namun, satu hal yang bisa saya pastikan, protokol kesehatan tersebut harus dijalankan dengan standar yang tinggi dan disiplin yang ketat.

 

 

3 dari 3 halaman

Keyakinan Semua Berjalan Lancar dan Mekanisme Pemeriksaan

Dokter Timnas Indonesia, Syarif Alwi, berdiskusi dengan Riko Simanjuntak usai latihan di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (22/11). Latihan ini persiapan jelang laga Piala AFF menghadapi Filipina. (Bola.com/Yoppy Renato)

Dengan melihat dari protokol kesehatan berstandar tinggi yang disiapkan, apakah Anda yakin semua berjalan lancar dan mendukung pula kelancaran kompetisi hingga selesai?

Kalau saya hidup dengan penuh keyakinan, terutama kalau kita menjalankan segala sesuatunya sesuai dengan prosedur yang tepat. Tentu kita harus selalu berpikir positif, bahwa apa yang kami jalankan ini merupakan pekerjaan yang bagus dan baik.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membantu kita semua dan menyelamatkan kita agar bisa tetap sehat dan menjalani hidup sesuai dengan ketetapan new normal.

Bicara soal protokol nanti, bagaimana bayangan mekanisme pemeriksaan untuk para pemain, pelatih, dan ofisial tim?

Secara garis besar ketika mereka pergi dari daerahnya masing-masing, harus membawa surat keterangan berbadan sehat dengan rapid test yang hasilnya non-reaktif. Setelah tiba di tempat tujuan, kami akan melakukan lagi pemeriksaan, termasuk ketika ini adalah pemanggilan Timnas Indonesia. Semua akan diperiksa, mulai dari suhu badan hingga menggelar rapid test lagi.

Pemain yang datang dan masuk ke hotel, diharapkan disiapkan satu kamar untuk satu pemain dan fasilitasnya harus sesuai protokol COVID-19, termasuk penyemprotan disinfektan setiap pagi dan sore hari.

Semua itu penting, jadi apa boleh buat, kita semua harus bekerja keras untuk bisa memastikan semua sesuai demi kesehatan dan keselamatan.

Ada pesan untuk para pelaku sepak bola Indonesia, seperti pemain, pelatih, dan ofisial tim yang akan kembali berkompetisi?

Aturan atau protokol yang sudah dibuat harus sama-sama dijalankan dengan disiplin. Semua harus saling mendukung untuk mengikuti prosedur tersebut dengan kesadaran tinggi dan dengan kejujuran.

Satu hal yang tidak kalah penting, semua harus disiplin, disiplin, dan disiplin. Semua harus benar-benar melakukannya karena penyakit ini, virus ini, tidak bisa dipantau dengan mata kita. Jadi kita yang harus benar-benar menjalankan pedoman hidup bersih dan sehat.

 

Berita Terkait