Jonatan Christie Sempat Ingin Non Aktifkan Semua Akun Media Sosial

oleh Hendry Wibowo diperbarui 06 Jun 2020, 16:34 WIB
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie merayakan kemenangan atas pemain Chinese Taipei Chou Tienchen di final bulutangkis perseorangan Asian Games 2018, Istora GBK, Jakarta, Selasa (28/8). Jonatan Christie unggul 2-1. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bola.com, Jakarta - Bermain media sosial bisa memberikan efek negatif dan positif, utamanya untuk publik figur atau juga atlet. Terkadang komentar buruk warganet bisa memengaruhi aspek mental.

Hal di atas disadari betul oleh pebulutangkis Indonesia, Jonatan Christie. Dia bahkan sempat berpikir untuk non aktifkan semua akun media sosial.

Advertisement

"Ya awalnya sebelum Olimpiade berencana non aktifkan semua akun media sosial. Tapi akhirnya Olimpaide diundur tahun depan akibat virus corona," kata Jonatan Christie pada perbincangan di channel YouTube milik dua pesepak bola Indonesia, Hanif Sjahbandi dan Rendy Juliansyah (Hanif & Rendy Show).

"Memang pengaruh sekali (komentar buruk netizen). Apalagi kalau kita kalah. Kalau buat saya, media sosial memang lebih banyak buruknya," tambahnya.

Lebih lanjut Jojo-sapaan akrab Jonatan Christie menyebut kehidupan di media sosial sangat keras. Kita sebagai pengguna dituntut harus berpikir dahulu sebelum mengunggah sesuatu di media sosial.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Peran Fans

Pebulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Ginting memberi hormat saat menyanyikan lagu Indonesia Raya saat usai upacara penghargaan cabang olahraga badminton Asian Games 2018 di Jakarta, Selasa (28/8). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Meskipun begitu, Jonatan Christie tidak menyangkal betapa besarnya efek dukungan fans untuk kariernya. Tapi sisi lain, ia tidak ingin sesama fans pemain asal Indonesia saling menjatuhkan.

"Saya tidak ingin fans saya membuat perbandingan dengan pemain lain. Kita sebagai atlet kadang di atas, kadang di bawah," Jojo menuturkan.

"Jika saya sedang di bawah, sering dapat kritik dari fans pemain lain. Ini yang tidak saya ingin lihat dari fans saya. Jangan kritik teman saya sendiri yang performanya sedang turun," tambahnya.

Menurut Jojo, semua atlet bulutangkis tampil di sebuah turnamen dengan membawa nama Indonesia. Alhasil siapapun yang juara, berarti mengusung bendera merah putih.

"Kita ini semua teman dan tim. Sama-sama bela Indonesia. Kalau ada yang juara, berarti itu pemain Indonesia," Jojo menerangkan.

Sumber: YouTube Hanif & Rendy Show

Berita Terkait