Yanto Basna Anggap Jose Mourinho pun Akan Kesulitan Menangani Timnas Indonesia

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 09 Jun 2020, 19:50 WIB
Bek Timnas Indonesia, Yanto Basna, berjalan usai melawan Thailand pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Selasa (10/9). Laga berlangsung sepi hanya dihadiri 11.619 penonton. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Bek PT Prachuap, Yanto Basna, merasa pelatih sekelas Jose Mourinho pun tidak akan pernah bisa menangani Timnas Indonesia jika tidak diberikan waktu dan kepercayaan. Menurutnya, kesuksesan itu lahir dari sebuah proses yang panjang.

Yanto Basna mengacu dari pendeknya umur Simon McMenemy di kursi pelatih Timnas Indonesia. Arsitek asal Skotlandia itu diangkat pada Desember 2018 dan dipecat pada November 2019.

Advertisement

Simon lengser dari posisinya setelah Timnas Indonesia meraih hasil memalukan pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Tim berjulukan Skuat Garuda itu selalu kalah dalam lima pertandingan.

"Mau bicara jadi serbasalah. Kalau pelatih itu, harusnya dikontrak dalam beberapa tahun ke depan. Biar dia mengetahui bagaimana tipikal para pemainnya," ujar Basna di channel YouTube BangBes.

"Siapa pun pelatihnya, mental memang yang penting. Mau digantikan Jose Mourinho sekalipun, kalau mental kurang, akan sama saja," imbuh kapten Timnas Indonesia di sejumlah laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia itu.

Video

2 dari 2 halaman

Berkaca kepada Thailand

Pelatih Thailand, Akira Nishino, memberikan instruksi saat melawan Timnas Indonesia U-22 pada laga SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa (26/11). Indonesia menang 2-0 atas Thailand. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Yanto Basna menyarankan pemangku jabatan sepak bola di Indonesia untuk berkaca kepada Thailand. Saat gagal total di SEA Games 2019, Negeri Gajah Putih masih memercayai Akira Nishino.

Selain itu, faktor bongkar pasang pemain juga dapat memengaruhi kualitas tim nasional. Baiknya, kata Yanto Basna, memadukan dan mempertahankan skuat yang ada akan lebih bermanfaat.

"Seperti Thailand. Mereka sudah lama berlatih bersama. Paling mereka hanya mengganti satu atau dua pemain saja karena pelatihnya sudah tahu," tutur Yanto Basna.

Berita Terkait