Zulkifli Syukur Buka-bukaan Alasan Batal Merapat ke Sriwijaya FC dan Kembali ke PSM

oleh Abdi Satria diperbarui 11 Jun 2020, 09:15 WIB
PSM Makassar - Zulkifli Syukur (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Makassar - Sebagai bek papan atas di Liga Indonesia, Zulkifli Syukur praktis tidak kesulitan mendapatkan klub dalam setiap musim. Selepas membawa Arema Indonesia meraih trofi juara Liga Super Indonesia 2009-2010, ia menerima tawaran manajemen Persib Bandung yang ingin memakai jasanya di musim 2011-2012. Meski hanya mampu membawa Persib bertengger di papan tengah musim itu, pamor Zulkifli tak surut.

Pada akhir musim, Mitra Kukar yang tengah membangun tim dengan modal besar saat itu menawari Zulkifli Syukur bergabung. Bersama klub asal Tenggarong itu, pencapaian terbaik Zulkifli adalah bertengger di peringkat tiga pada Liga Super Indonesia 2013. Prestasi yang terbilang lumayan buat klub yang belum lama beredar di kompetisi kasta tertinggi tanah air.

Advertisement

Dikutip dari channel Youtube Ferdinand Sinaga, Zulkifli mengaku betah dengan suasana tim dan fasilitas yang didapatkan di Mitra Kukar. Itulah mengapa, ia bisa bertahan lama di klub itu.

Pada 2015, sejatinya, Zulkifli ingin merasakan tantangan dan suasana baru. Saat itu, manajemen Sriwijaya FC lewat pelatih senior Benny Dolo intens menjalin komunikasi dengannya. Kebetulan kontraknya dengan Mitra Kukar sudah selesai.

"Komunikasi berjalan lancar. Saya dan Sriwijaya FC pun sepakat dengan harga. Saya pun menjanjikan akan datang saat launching tim. Tapi, sebelumnya, saya bilang ke Om Benny akan pamit dulu dengan manajemen Mitra Kukar. Om Benny mempersilakan," kenang Zulkifli.

Zulkifli pun menghubungi Roni Fausan, manajer Mitra Kukar saat itu.

"Saya menjelaskan alasan saya ingin ke Sriwijaya FC kepada beliau. Jawabannya tak terduga. Beliau bersikeras meminta saya bertahan. Terus terang saya betul-betul tak enak hati dengan Sriwijaya FC, terutama dengan Om Benny," kata Zulkifli.

Alhasil, saat launching tim Sriwijaya, Zulkifli tak muncul meski namanya ikut disebut.

Seperti diketahui, Liga Indonesia 2015 yang disponsori QNB Bank terhenti menyusul konflik PSSI dengan Kemenpora. Imbasnya, FIFA pun memutuskan membekukan status PSSI. Tapi, pada tahun yang sama, Zulkifli Syukur memberikan trofi juara Piala Jenderal Soedirman kepada Mitra Kukar.

Video

2 dari 2 halaman

Kembali ke PSM

Kapten Mitra Kukar, Zulkifli Syukur menendang bola saat latihan jelang laga Piala Presiden melawan Arema Cronus di Lapangan Bea Cukai, Jakarta, Senin (12/10/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Selepas dari Mitra Kukar, Zulkifli Syukur sempat memperkuat Borneo FC di Torabika Soccer Championship 2016. Musim berikutnya, Zulkifli akhirnya kembali ke PSM jelang Liga 1 2017. Ada faktor yang menjadi alasan Zulkifli saat itu.

Pertama, faktor Robert Alberts yang sudah menangani PSM sejak TSC 2016. Robert bukan pelatih asing buat Zulkifli karena pernah bekerja sama saat membawa Arema Indonesia meraih trofi juara Liga Super Indonesia 2009-2010.

"Bagi saya, Roberts bukan sekadar pelatih. Ia juga bisa jadi kawan dan pemimpin yang baik," tutur Zulklifi.

Zulkifli yakin, bersama Robert, PSM akan berpretasi, miminal menempati tiga besar. Terbukti dalam dua musim beruntun, PSM bertengger di peringkat tiga pada Liga 1 2017 dan naik satu tingkat pada musim berikutnya. Kedua, faktor manajemen yang dikendalikan Munafri Arifuddin.

"Manajemen PSM saat ini jauh berbeda dengan dulu. Kini, PSM lebih menghargai pemain lokal Makassar," pungkas Zulkifli.

Berita Terkait