Persib Siap Cari Dana Tambahan untuk Menerapkan Protokol Kesehatan

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 11 Jun 2020, 21:00 WIB
Pemain Persib Bandung, Omid Nazari, saat mengikuti latihan di Stadion PTIK, Jakarta, Selasa (22/10). Hadapi Bhayangkara, Persib jajal lapangan PTIK. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Persib Bandung menyambut antusias rencana PSSI untuk menggulirkan kembali Liga 1 2020. Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Teddy Tjahjono, menyebut pihaknya siap mencari dana tambahan untuk menerapkan protokol kesehatan.

PSSI memang berencana untuk melanjutkan kompetisi mulai September atau Oktober 2020. Namun, keputusan melanjutkan kompetisi diambil dengan syarat adanya penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Advertisement

Hal itu akan diterapkan melalui rencana untuk menggelar tes kesehatan berupa PCR (Polymerase Chain Reaction). Seperti diketahui, tes PCR tidaklah murah dan harus dilakukan secara berkala yakni jelang dan usai pertandingan.

"Protokol kesehatan harus dijalankan sehingga kami sebagai klub harus siap," kata Teddy Tjahjono dalam seminar online yang diselenggarakan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Kamis (11/6/2020).

"Pendapatan klub paling besar adalah dari sponsor sehingga kami harus berusaha mencari penghasilan supaya bisa menutupi biaya operasional yang terjadi," lanjut Teddy

"Termasuk dengan adanya pandemi ini ada biaya tambahan. Setiap kali kami harus melakukan tes PCR dan melakukan protokol kesehatan lainnya. Supaya semua pemain, pelatih, dan offisial tim bersih dari COVID-19," ucapnya.

Adanya dana tambahan untuk menerapkan protokol kesehatan membuat Persib Bandung mulai akan berhitung ulang. Langkah itu akan diterapkan dengan melakukan pertemuan dengan sponsor klub untuk membahas hal tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Negosiasi Ulang

Striker Persib Bandung Wander Luiz. (foto: https://www.instagram.com/persib_official)

Teddy Tjahjono sadar biaya yang dibutuhkan tidaklah murah. Situasi tersebut membuat Persib Bandung ingin melakukan negosiasi ulang dengan sponsor, demi mengalokasikan dana untuk menerapkan protokol kesehatan.

Menurut data, klub harus membayar biaya Rp2 juta per orang untuk melakukan tes PCR. Dengan asumsi satu tim dihuni 20 orang yang terdiri dari pemain, pelatih, dan offisial, artinya biaya yang dibutuhkan untuk sekali melakukan tes PCR sebesar Rp40 juta.

"Dengan adanya biaya tambahan itu, tentu kami harus berhitung. Kami harus bisa mencari dana untuk bisa menutupi biaya operasional tersebut. Persib Bandung harus berbicara dengan sponsor dan melakukan renegosiasi, supaya semuanya bisa berjalan dengan baik mengikuti New Normal," ujar Teddy Tjahjono.

Berita Terkait