Lanjutan Liga 1 2020 Bakal Bergulir, Bhayangkara FC Kesulitan Mencairkan Dana Sponsor

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 12 Jun 2020, 05:45 WIB
Renan Silva layak didaulat sebagai pemain terbaik dalam laga Bhayangkara FC melawan Persija Jakarta setelah mencetak satu gol dan satu assist. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Bhayangkara FC mengaku bakal kesulitan mencairkan dana dari sponsor jika Liga 1 2020 diputuskan berlanjut. Hal itu terjadi karena waktu menuju bergulirnya kembali kompetisi terlalu mepet.

PSSI mewacanakan ingin kembali menggulirkan Liga 1 2020 mulai September atau Oktober mendatang. Bhayangkara FC menganggap situasi ini terlalu dipaksakan karena klub tak cukup banyak waktu untuk mencairkan dana sponsor.

Advertisement

COO Bhayangkara FC, Sumardji, mengaku klubnya berada dalam situasi yang sulit jika kompetisi bergulir dalam waktu dekat. Meski demikian, klub berjuluk The Guardians itu tetap akan mencari cara untuk tetap berpartisipasi.

"Permasalahan kami sebenarnya ada pada sponsor. Kalau liga dijalankan September atau Oktober, kami mau meminta dana ke sponsor itu sulit untuk mencairkannya, karena terlalu mepet," kata Sumardji kepada wartawan, Kamis (11/6/2020).

"Jadi, posisinya saat ini serbasulit. Namun, kalau memang PSSI sudah meminta liga kembali berjalan, ya kami tetap harus ada dalam bagian dari itu," tegas pria yang juga menjabat sebagai Kapolresta Sidoardjo itu.

Bhayangkara FC saat ini berada di peringkat ke-11 klasemen sementara Liga 1 2020 dengan raihan tiga poin. Indra Kahfi dkk. belum pernah menang dalam tiga laga yang dimainkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Mendukung Tanpa Penonton

Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Sumardji, saat memperkenalkan pemain baru, Saddil Ramdani, di Mess Bhayangkara, Jakarta, Sabtu (8/2). Saddil menjadi rekrutan terakhir Bhayangkara FC.(Bola.com/Yoppy Renato)

Bhayangkara FC juga mempertanyakan rencana PSSI untuk menggelar Liga 1 2020 secara terpusat di Pulau Jawa. Sumardji menyebut saat ini di daerahnya memimpin, yakni Jawa Timur, belum selesai bertempur dengan pandemi virus corona.

Sumadji menambahkan masih ada daerah di Jawa Timur yang masuk dalam zona merah. Hal itulah yang dipertanyakan oleh Sumadji.

"Ini sebenarnya keputusan yang sulit karena PSSI memang menjadi perwakilan dari Pemerintah. Sekarang, kita lihat Jawa Timur yang sedang menjadi zona merah. kalau dipaksakan, mungkin bisa saja dan itu harus pertandingan tanpa penonton," tegas Sumardji.

Berita Terkait