Andai Lanjutan Liga 1 2020 Bergulir September, Persib Siap Ikuti Regulasi Pembatasan di Stadion

oleh Erwin Snaz diperbarui 12 Jun 2020, 06:30 WIB
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono (kiri) memberikan keterangan kepada awak media. (Bola.com/Erwin Snaz)

Bola.com, Bandung - Persib Bandung siap menjalankan regulasi pembatasan di stadion yang dikeluarkan PSSI apabila wacana bergulirnya kembali kompetisi Shopee Liga 1 2020 pada September nanti benar-benar terwujud.

"Kami harus ikuti selama masih pandemi COVID-19 ini belum reda. Tapi, ke depannya mungkin aturan itu pelan-pelan akan direlaksasi. Pasti melihat situasi dan perkembangannya seperti apa dari COVID ini," tegas Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono saat dihubungi Kamis (11/6/2020).

Advertisement

Bahkan lanjut Teddy, pihaknya siap memberikan fasilitas rapid test kepada seluruh skuat Maung Bandung, tim pelatih, dan ofisial jika dikumpulkan untuk persiapan melakoni Liga 1 nanti.

"Prosedurnya pasti begitu saat mereka kumpul. Datang pertama kali ke Bandung pasti yang dilakukan pertama adalah PCR test, bukan rapid lagi, tapi swab test itu pasti," kata Teddy.

Persib sendiri, lanjut Teddy, sudah membuat protokol tersebut dan apabila hasil swab test semua aman maka tim akan memulai latihan, tapi tetap tidak melakukan kontak fisik.

"Jadi pasti prosedur itu akan dilakukan bertahap. Tapi, awal latihan saya rasa pasti banyaknya ke fisik karena kondisi pemain harus kembali untuk mencapai match fitness tertentu. Sehingga porsinya akan banyak latihan fisik. Setelah itu baru pelan-pelan mulai permainan, gim, dan lain-lainya," kata Teddy.

Protokol semacam itu, sambung Direktur Persib Bandung ini, sebenarnya sudah ada seperti halnya di Korea Selatan dan Jerman sehingga kita bisa meniru dan tinggal disesuaikan dengan situasi di Bandung atau di Indonesia.

Video

2 dari 2 halaman

Kesehatan dan Ekonomi Seimbang

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono.

Disinggung mengenai kemungkinan laga kandang Persib Bandung akan disiapkan suara gemuruh suporter seperti di Bundesliga, atau memasang boneka layaknya suporter seperti di Korea Selatan, Teddy belum bisa memastikan walaupun kata dia sudah banyak referensi dari luar negeri.

"Kami memang melihat itu, misal di Denmark, Televisinya itu gambar penonton di sekeliling stadion tapi kami belum memikirkan sampai ke sana karena ujung-ujungnya kami perlu menghitung anggaran juga. Oke kalau hanya sound system tidak terlalu mahal, tapi kalau sampai pasang boneka atau pasang LED dengan gambar-gambar penonton, sudah pasti akan memakan biaya," jelas Teddy lagi.

Yang penting, kata Teddy, hubungan kesehatan dengan ekonomi harus berjalan bersama jika kompetisi Liga 1 2020 jadi digulirkan pada September atau Oktober 2020.

"Titik hidupnya harus ditemukan sehingga bisa sama-sama jalan, tapi faktor kesehatan menjadi sangat penting sehingga kami harus bikin protokol kesehatan supaya bisa hidup berdampingan. Jadi perlu mencari titik keseimbangan baru antara ekonomi dengan kesehatan," ungkap Teddy mengakhiri.

Berita Terkait