Curhat Felipe Americo, Pelatih Kiper Arema yang Kesepian di Malang karena Virus Corona

oleh Iwan Setiawan diperbarui 14 Jun 2020, 13:21 WIB
Wawancara Eksklusif - Felipe Americo. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Malang - Musim ini, pelatih kiper Arema FC, Felipe Americo jadi satu-satunya sosok asal Brasil di Arema FC. Ia berada di tengah-tengah dominasi pelatih Argentina di tim Singo Edan.

Selama pandemi virus corona, dia tinggal sendirian di rumah. Sementara, pelatih dan pemain asal Argentina tinggal di hotel.

Advertisement

Kebosanan sempat melanda ketika kompetisi terhenti 3 bulan ini. Untungnya, akhir-akhir ini dia mulai punya aktivitas dengan para kipernya.

Ia memulai latihan rutin sejak pekan lalu. Tapi di luar latihan, dia tetap merasa ada yang hilang dari rutinitasnya sehari-hari mengingat latihan dengan kiper tidak setiap hari digelar.

Ini jadi pengalaman pertama Felipe di Indonesia tanpa rekan satu negara. Saat gabung dengan Barito Putera musim 2018 dia bersama pelatih adal Brasil, Jacksen Tiago.

Seperti apa pengalamannya sebagai satu-satunya warga Brasil di Arema? Berikut wawancara jurnalis Bola.com, Iwan Setiawan, dengan Felipe Americo.

Video

2 dari 3 halaman

Corona Buat Jenuh

Kiper Arema menjalani latihan di area perumahan Ijen Nirwana, Malang, tempat tinggal pelatih kiper Felipe Americo, Sabtu (6/6/2020). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Kabarnya Anda kesepian sebagai satu-satunya warga Brasil di Arema?

Kalau kompetisi jalan tidak ada corona mungkin tidak karena banyak aktivitas. Tapi karena kompetisi berhenti dan dianjurkan di rumah saja, saya sempat jenuh. Mungkin tidak hanya saja. Semua seperti ini. Tapi saya sendirian di rumah. Ibaratnya saya hanya bicara sama tembok dan berkelahi dengan meja kursi. Tidak bagus memang kondisi seperti ini. Semoga cepat selesai.

Tentang pandemi virus corona, di Brasil seperti apa kondisinya sekarang?

Mungkin tidak beda jauh dengan Indonesia. Banyak juga kasus meninggal karena virus corona di sana. Terutama kota besar seperti Rio de Janeiro dan Sao Paolo. Keluarga saya sendiri tinggal di Rio de Janeiro. Tapi mereka baik-baik saja. Dan banyak orang melakukan karantina. Hanya saja minggu ini seperti di Malang. Mulai buka beberapa aktivitas. Sekolah baru Juli kembali dimulai. Hampir sama kondisinya. 

Bagaimana menjaga komunikasi dengan keluarga di Brasil?

Setiap hari saya masih komunikasi dengan keluarga di Brasil. Rindu sekali pastinya. Bangun tidur saya selalu telepon mereka. Memang sulit kondisi seperti ini. Saling khawatir.  Tapi mereka tahu saya di sini (Indonesia) untuk bekerja. 

Menurut Anda efektif karantina seperti ini?

Karantina itu untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Saya respek keputusan itu. Tapi karantina bukan untuk pengobatan. Karantina harusnya maksimal 40 hari saja. Kalau sudah lebih dari itu bisa banyak masalah. Kalau tidak mati karena corona, bisa mati karena lapar.

Ada teman saya di Brasil depresi dengan kondisi sekarang. Terlalu lama tidak boleh banyak aktivitas. Padahal orang hidup juga butuh penghasilan untuk makan. Kalau hanya di rumah saja, bagaimana untuk makan. Harapan semua orang saya pikir segera ada obatnya. Karena banyak orang di dunia sekarang kehilangan pekerjaan.

3 dari 3 halaman

Ide Latihan

Kiper Arema FC sudah menjalani latihan bersama di lapangan UMM pada Sabtu (6/6/2020). Sesi latihan dipimpin pelatih kiper Arema, Felipe Americo. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bicara tentang aktivitas latihan kiper, ide latihan bersama muncul darimana?

Kami koordinasi dengan semua kiper. Mereka juga ingin latihan. Saya juga ingin beraktivitas. Kebetulan ada lapangan tempat latihan mereka, jadi kami coba pakai karena lapangan sangat penting meskipun di area yang kecil (belakang gawang).

Paling tidak mereka bisa enjoy. Lama tidak jatuh bangun di lapangan. Karena tidak mungkin jatuh bangun di dalam rumah atau jalanan. Seperti saya sampaikan sebelumnya, latihan di lapangan ini untuk mental pemain kembali bagus.

Anda sudah siapkan program latihan untuk jangka waktu ke depan?

Untuk saat ini saya hanya buat program harian. Karena tidak setiap hari latihan bersama. Minggu depan saya mulai berikan program untuk masing-masing kiper. Mungkin baru bulan depan kami latihan dengan tim penuh. Kalau program khusus kiper, sekarang mengulangi seperti awal latihan Januari. Tapi hanya butuh waktu 3 minggu sampai 1 bulan untuk membuat mereka siap kembali.

Kalau nanti kompetisi lanjut, protokol kesehatan apa yang paling perlu diperhatikan?

Harus cek semua orang yang masuk stadion. Saya senang kompetisi lanjut. Tapi juga harus tetap mengantisipasi penyebaran virus itu.

Berita Terkait