Ketika Pebulutangkis Rindu Bertanding, tapi Tetap Prioritaskan Kesehatan

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 15 Jun 2020, 21:30 WIB
Pasangan Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telag merilis daftar turnamen yang akan bergulir mulai Agustus 2020. Namun, perhelatan turnamen bulutangkis tersebut masih dihantui ancaman wabah virus corona, termasuk di Indonesia. 

Negara-negara penyelenggara masih mengatur teknis penyelenggaraan turnamen dan protokol kesehatan yang mesti diterapkan. Sejumlah insan bulutangkis juga tak lepas dari kekhawatiran. Ini merupakan hal baru bagi semua pihak, baik penyelenggara maupun peserta.

Advertisement

"Rasa khawatir pasti ada, kami kan perginya jauh-jauh. Di pesawat rentan, tapi mau bagaimana kan memang kerjaan kami seperti ini. Kalau tidak ikut turnamen nanti rankingnya turun dan didenda," kata Marcus Fernaldi Gideon, pemain ganda putra rangking satu dunia bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo.

"Makanya kalau (situasinya) belum aman, saran saya BWF jangan start (turnamen) dulu," lanjut Marcus dalam sesi live di akun Instagram @Badminton.INA.

Asisten Pelatih Ganda Campuran Nova Widianto pada acara Penyerahan Bonus All England 2020 dari PB Djarum secara virtual kepada Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti juga melontarkan komentar senada. 

"Kalau belum terlalu aman sebaiknya jangan dipaksakan, tapi melihat dari sisi atlet-atlet sih memang mereka perlu tanding. Kalau rangking untuk olimpiade, baru mulai dihitung di Jerman Terbuka 2021 nanti, tapi (turnamen) di awal tahun 2021 juga perlu untuk seeded mereka," ujar Nova.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Teruskan Tradisi Emas Olimpiade

Ganda Campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, saat menghadapi pasangan Taiwan Lee Yang/Yang Ching Tun pada laga Indonesia Masters 2020 di Istora, Jakarta, Kamis (16/1). Praveen/Melati menang 20-22, 21-12 dan 21-12. (Bola.com/Yoppy Renato)

Ganda campuran menjadi salah satu nomor andalan di olimpiade, bersama dengan nomor ganda putra. Kevin/Marcus membidik medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, begitu pula Praveen/Melati yang kini menduduki peringkat empat dunia.

Praveen/Melati menuturkan siap untuk melanjutkan tradisi medali emas Indonesia yang sebelumnya diraih senior mereka, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

"Ada tradisi emas dari Tontowi/Liliyana di 2016, saya dan Mely (Melati) punya keinginan untuk meneruskan tradisi emas itu. Kami tidak melihat ini sebagai beban tapi ini tantangan buat kami," sebut Praveen.

Praveen/Melati juga mengaku tak sabar kembali ke arena pertandingan. Namun mereka sadar wabah Covid-19 ini akan membawa banyak perubahan dari sisi penyelenggaraan turnamen.

Praveen maupun Melati sama-sama berharap turnamen dapat berlangsung namun kesehatan para peserta juga menjadi prioritas utama.

Berdasarkan jadwal turnamen terbaru yang dirilis BWF, turnamen akan dimulai beberapa bulan ke depan. Turnamen Hyderabad Open 2020 yang rencananya diadakan pada 11-16 Agustus 2020 terpaksa dibatalkan karena ketentuan yang diterapkan pemerintah India terkait wabah Covid-19.

Sementara Lingshui China Masters 2020 masih tercantum di kalender BWF dengan tanggal penyelenggaraan 25 - 30 Agustus 2020.

Sementara itu BWF melalui Sekretaris Jenderal Thomas Lund mengatakan masih terus berupaya dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam penyelenggaraan turnamen. Keselamatan dan kesehatan atlet serta seluruh pihak yang terlibat merupakan hal utama yang menjadi pertimbangan BWF.