Bola.com, Tavullia - Valentino Rossi akan menjalani musim ke-25 di Kejuaraan Dunia Balap Motor saat mengikuti MotoGP 2020. Dalam kurun waktu selama itu, Rossi sudah merasakan sembilan titel juara dunia.
Rinciannya ia menjadi juara dunia kelas 125cc, 250cc dan 500cc masing-masing sekali. Kemudian pembalap Yamaha itu jadi terbaik di kelas MotoGP sebanyak enam kali.
Karena berstatus pembalap dengan jam terbang sangat tinggi, Valentino Rossi juga pernah terlibat persaingan panas dengan banyak pembalap hebat.
Dari yang usianya lebih tua darinya seperti Sete Gibernau dan Max Biaggi. Kemudian yang satu angkatan: Loris Capirossi.
Sampai yang lebih muda: Casey Stoner, Jorge Lorenzo, sampai kini Marc Marquez. Tentu bisa bersaing melawan salah satu pembalap ikonik sepanjang sejarah Kejuaraan Dunia Balap Motor meninggalkan kesan tersendiri.
Hal ini dibuktikan komentar positif ketika Biaggi, Stoner, dan Lorenzo mengenang lagi rivalitas melawan Rossi. Berikut komentar mereka.
Saksikan Video Pilihan Kami:
1. Max Biaggi
Bisa dibilang lawan pertama yang dihadapi Valentino Rossi saat naik ke kelas 500cc pada musim 2000. Bumbu persaingan antara Biaggi versus Rossi sangat menarik.
Karena keduanya sama-sama berasal dari Italia. "Persaingan di antara kami sangat intens. Saya masih mengingatnya seolah itu baru terjadi kemarin," kata Biaggi soal rivalitas kontra Rossi.
2. Casey Stoner
Salah satu rival terberat Rossi saat berada di puncak karier. Keduanya berulang kali saling mengalahkan.
Namun Rossi tertampar keras ketika Stoner bisa menjadi juara dunia MotoGP 2007 bersama Ducati. Sampai sekarang belum ada yang dapat menyamai pencapaian Stoner tersebut.
"Bersaing melawan Rossi adalah hal terbaik yang bisa terjadi pada saya. Karena itu mengubah saya. Saya jadi lebih banyak mengerti MotoGP dan apa yang saya butuhkan untuk menang," Stoner menuturkan.
3. Jorge Lorenzo
Sosok pengusik kenyamanan Rossi sebagai pembalap nomor satu di Yamaha. Sejak naik kelas ke MotoGP, sosok Lorenzo langsung jadi lawan berat untuk Rossi.
Seperti Stoner, Rossi-Lorenzo juga banyak terlibat persaingan ketat dan saling mengalahkan. Buktinya Lorenzo mengakhiri karier di MotoGP pada penghujung 2019 sebagai juara dunia tiga kali.
"Jika Anda menjadi rekan setim Rossi dan Anda mengaguminya, menjadi mustahil untuk mengalahkannya. Kami sama-sama keras kepala dan memiliki ego yang sama," Lorenzo mengenang sosok Rossi.
Sumber: Tuttomotoriweb
Baca Juga
Deretan SWAGs Pemain Diaspora Timnas Indonesia: Atlet hingga Supermodel Papan Atas Dunia, Ada yang baru Go Publik Bikin Cegil Patah Hati
Belum Bisa Move On! Kevin Diks Mengenang Momen Perdana Menyanyikan Indonesia Raya di SUGBK
Jay Idzes dan 3 Bek Serie A yang Layak Pindah ke Premier League: Tangguh bak Karang