Liga 1 Terhenti, Gelandang Borneo FC Kini Sibuk Jadi PNS Honorer

oleh Nandang Permana diperbarui 19 Jun 2020, 17:21 WIB
Pusamania Borneo FC berhasil melenggang ke final Piala Gubernur Kaltim 2016 mengalahkan Surabaya United dengan skor telak 3-0. (sumber: PBFC Media)

Bola.com, Samarinda - Berbeda dengan pemainnya lainnya yang harus mencari kesibukan dadakan selama kompetisi terhenti, penyerang Borneo FC, Sultan Samma sudah mempunyai kesibukan rutin. Ia sekarang bisa fokus bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) honorer Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Kota Samarinda.

Selama tiga bulan ini semenjak Liga 1 dihentikan pada Maret kemarin, Sultan Samma membagi fokusnya antara Borneo FC dengan 'ngantor' sebagai PNS di kantor PDAM. Ia menegaskan, itu tidak mengganggunya.

Advertisement

"Alhamdulillah, selama vakum kompetisi saya mempunyai kegiatan lainnya. Selain bermain sepak bola, saya juga kerja di PERUMDA Air Minum (PDAM ) Samarinda, meski masih honor. Jadi, ya kegiatannya, kalau pagi kerja, sore baru latihan mandiri," kata Sultan Samma kepada Bola.com, Jumat (19/06/2020).

Meski tak begitu merasa jenuh karena mempunya aktivitas lain, pemain yang pernah berkostum Bali United ini mengaku sudah merindukan kompetisi.

Ia sudah sangat rindu dengan suasana tim, tensi setiap pertandingan hingga teriakan suporter. Beruntung rasa kangennya itu akan segera terobati dalam waktu dekat ini setelah PSSI mengumumkan kompetisi Liga 1 dilanjutkan bulan September mendatang.

Jika dilanjutkan September, maka sudah dipastikan semua tim kontestan akan memulai aktivitas latihannya pada pertengahan Juli atau awal Agustus mendatang.

"Alhamdulillah sudah ada wacana akan dilanjutkan. Saya sangat mendukung kompetisi dilanjutkan karena tentu sebagai pemain sangat membutuhkan kompetisi berjalan," kata gelandang Borneo FC itu menambahkan.

 

Video

2 dari 2 halaman

Tanggapi Wacana Kompetisi Terpusat

Logo PSSI. (Bola.com/Dody Iryawan)

Pemain yang memulai karir profesionalnya bersama Persiba Balikpapan itu tak mempermasalahkan jika kompetisi dijalankan dengan peraturan kesehatan yang ketat.

Menurutnya, panduan kesehatan yang dikeluarkan PSSI harus dipatuhi semua orang yang terlibat kompetisi agar tidak terjadi penularan COVID-19 yang saat ini masih menghantui beberapa daerah di Indonesia.

Sedangkan soal kebijakan PSSI yang memusatkan kompetisi di Pulau Jawa, Sultan Samma sendiri sepakat agar budget pengeluaran tim bisa dipangkas.

"Kalau soal COVID-19, pertandingan juga pasti akan dilaksanakan tanpa penonton, jadi saya kira aman saja. Soal panduan, ya kita harus ikuti, demi kebaikan bersama juga. PSSI kan sama juga dengan pemerintah, ibaratnya," ungkapnya.

"Kalau ini saya pribadi manut saja, mau bermain dimana saja sama. Soalnya tidak penonton juga kan. Dan sifokuskan di Jawa, menurut saya mungkin biar lebih menghemat budget pengeluar tim-tim saja," Sultan Samma mengakhiri pembicaraan.

Berita Terkait