Bola.com, Jakarta - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S. Dewa Broto membuat klarifikasi yang mencakup empat pernyataan penting menyusul beberapa pemberitaan mengenai persiapan Timnas Indonesia U-19 dan rencana Shin Tae-yong untuk menggelar pemusatan latihan (training centre) di Korea Selatan.
Pertama, terkait keinginan Shin Tae-yong untuk membawa Timnas Indonesia U-19 ke Korea Selatan demi mematangkan persiapan menuju Piala Dunia U-20 2021. Kemenpora, kata Gatot, tidak pernah mementahkan ide tersebut.
"Dalam tiga hari terakhir ini, telah berkembang tentang rencana Shin Tae-yong untuk lebih maksimal dalam meningkatkan Timnas Indonesia U-19 untuk Piala Dunia U-20 2021. Terkait hal tersebut, Kemenpora sejalan dengan PSSI untuk lebih optimal dalam memanfaatkan kompetensi dari Shin Tae-yong," ujar Gatot membuka pernyataan.
Kedua, Gatot mengatakan bahwa Kemenpora menyarankan agar TC Timnas Indonesia U-19 digelar di Indonesia. Namun, bukan berarti hasrat Shin Tae-yong untuk melatih Beckham Putra Nugraha di Negeri Ginseng ditolak mentah-mentah.
"Ini paling baru sekali. Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi pernah menyampaikan informasi kepada Kemenpora, bahwa Shin Tae-yong ingin membawa Timnas Indonesia U-19 ke Korea Selatan. Waktu itu jawaban Kemenpora, jika bisa, lebih baik di Indonesia. Tapi, tidak menutup peluang untuk diboyong ke Korea Selatan," imbuh Gatot.
"Hanya saja, karena PSSI belum memberikan justifikasi dan alasan mengapa harus ke Korea Selatan. Jika kesulitan menyusun justifikasi, jika sewaktu-waktu diaudit, Kemenpora akan membantu formulasinya," terang Gatot.
Sejauh ini, Gatot menerangkan bahwa pihaknya belum menjalin komunikasi dengan Shin Tae-yong. Akan tetapi, arsitek asal Korea Selatan tersebut mendapatkan garansi dukungan dari Kemenpora.
"Kalau bertemu, akan kami sampaikan komitmen Kemenpora bahwa pemerintah Indonesia mendukung Shin Tae-yong dalam mempersiapkan Timnas Indonesia U-19 sejauh memang tujuannya untuk meningkatkan prestasi di Piala Dunia U-20 2021 dan mendorong prestasi dan lingkungan sepak bola Indonesia yang lebih baik," jelasnya.
Video
Pernyataan Lainnya
Selain itu, Kemenpora juga tengah menjembatani PSSI dengan Pusat Pengelola Kompleks (PPK) Gelora Bung Karno (GBK) agar Timnas Indonesia bisa berlatih dan menggunakan stadion yang ada di Kompleks GBK.
Kendati demikian, belum ada jaminan apakah PSSI bisa memakai fasilitas di Kompleks GBK tersebut dengan cuma-cuma. Induk sepak bola Indonesia itu diminta untuk melengkapi syarat-syarat mutlak terlebih dahulu.
"Kemenpora prinsipnya mendukung. Namun, harus sesuai proseduer yang ada. Sebab, Kompleks GBK berada di bawah Sekretariat Negara. Menpora telah berkomunikasi dengan Direktur Utama PPK GBK. Intinya, PPK GBK tinggal menunggu surat berikut legal format dari Kemenpora yang dilampiri dengan surat dari Ketua PSSI," tutur Gatot.
Menurut Gatot, ketentuan dari Direktur Utama (Dirut) PPK GBK, Winarto, melingkupi daftar lengkap pelatih, ofisial, tim pendukung, dan jadwal lengkap kegiatan latihan. Syarat itu juga berlaku untuk cabang olahraga lainnya.
"Dengan tujuan, agar jelas akuntabilitasnya jika PPK GBK diperiksa Badan Pemerika Keuangan. Sejauh ini surat resmi dari PSSI baru berupa keinginan tetapi belum ada lampirannya dan kami menunggu surat tersebut. Nanti PPK GBK yang akan menentukan waktu penggunaan. Kemenpora sudah meminta kepada PSSI agar secara informal berkonsultasi dengan PPK GBK," kata Gatot.
Kemepora Terus Mendorong PSSI
Terakhir, Gatot menambahkan bahwa Kemenpora selalu menggiatkan PSSI untuk lebih konsentrasi dalam mempersiapkan Timnas Indonesia U-19 untuk Piala Dunia U-20 2021.
"Itulah sebabnya dalam berbagai kesempatan, baik Menpora maupun saya selalu mendorong PSSI untuk lebih cermat, berstrategi, dan komprehensif dalam memeprsiapkan Timnas Indonesia U-19 karena waktunya sudah pendek sekali akibat di antaranya pandemi COVID-19," ujar Gatot.
"Ini bukan pekerjaan ringan. Tetapi, harapan publik terlanjur tinggi agar Timnas Indonesia U-19 berprestasi di Piala Dunia U-20 2021," ucapnya mengakhiri.