Bola.com, Surabaya - Siapa yang tak kenal Aji Santoso? Pelatih yang kini menukangi Persebaya itu merupakan pelatih berpengalaman dengan lisensi AFC Pro.
Sebelum dikenal sebagai pelatih Bajul Ijo julukan Persebaya, Aji Santoso terlebih dahulu menukangi beberapa tim besar di kompetisi Indonesia.
Namun, dari beberapa tim yang pernah dilatih, Aji Santoso mengatakan, ada satu tim yang yang memberikan kenangan manis yaitu Persik Kediri yang kini berlaga di Shopee Liga 1 2020.
Ya, pria yang pernah menukangi Persisam Samarinda ini pernah menjadi juru taktik tim berjuluk Macan Putih itu pada musim 2008-2009. Aji Santoso masuk ke Persik Kediri menggantikan pelatih Arcan Iurie.
Saat itu, Persik mengalami masalah finasial sehingga harus menyesuaikan gaji para pemain dan pelatih. Aji Santoso pun masuk Persik Kediri setelah menangani tim PON di Samarinda dan juara.
"Pertama kali saya menjadi pelatih profesional waktu itu di Persik Kediri. Prosesnya, saya di tawarin bos Iwan Budianto," kata Aji Santoso kepada Bola.com, Senin (22/06/2020).
"Persik sebelum saya datang itu banyak pemain bintang, Danilo, Fergundez, Cristian Gonzales dan Markus Horison dan ada Budi Sudarsono," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Kondisi Tim Sedang Buruk
Aji Santoso mengatakan, pada saat itu, Iwan Budianto yang kalah dalam pemilihan Wali Kota Kediri menghubunginya untuk menjadi pelatih Persik yang kala itu kondisi timnya sedang buruk.
Dalam komunikasi itu, Aji menjawab ia bersedia dengan catatan Iwan Budianto tidak ikut campur terhadap tugasnya sebagai pelatih kepala.
"Beliau (Iwan Budianto) mengatakan, ini sudah setengah putaran, banyak pemain keluar dan kita di urutan 12, targetnya bagaimana Persik ini tidak degradasi," Aji mengenang. "Saya jawab, oke saya menerima tantangan ini, tapi tolong saya kasih wewenang penuh untuk meramu tim ini. Dan mas Iwan pun setuju," ujarnya.
Merangkak Naik
Kenangan manis pun terukir. Berkat sentuhan Aji Santoso, Persik Kediri perlahan namun pasti merangkak naik ke papan atas.
Jika sebelumnya berada di posisi 12, setelah melalui perjuangan berat Persik Kediri akhirnya bisa finis urutan ke empat.
"Dengan kehilangan 50 persen kekuatan tim karena pemain-pemain bintangnya keluar, akhirnya kami bisa finis urutan empat besar," Aji Santoso menuturkan.
"Itulah prestasi awal saya, yang saya menilainnya sangat bagus karena melatih di tengah jalan, kehilangan pemain-pemain bintang namun finish urutan ke empat," ungkapnya.
Saktiawan Sinaga
Selain berhasil membawa Persik Kediri bertahan di kompetisi teratas Indonesia, Aji Santoso mengaku jika ia mempunyai kesan menyenangkan lainnya di Persik.
Adalah berhasil menemukan bakat seorang Saktiawan Sinaga yang sebelum tidak dapat kepercayaan turun sebagai pemain inti.
"Waktu itu yang namanya Saktiawan Sinaga, ketika pemain masih komplit (sebelum Aji Santoso masuk), dia sama sekali tidak pernah bermain," Aji Santoso bercerita.
"Lalu Cristian Gonzales keluar, saya beri kesempatan ia bermain. Setengah musim kompetisi dia cetak 13 gol. Itulah salah satunya kenangan manis saya melatih sebelumnya," Aji Santoso mengakhiri pembicaraan.