Tidak Ada Guna, Mantan Manajer Tim Garuda Minta Satgas Timnas Indonesia Dibubarkan

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 27 Jun 2020, 08:21 WIB
Syarif Bastaman (Liputan6.com/Magang/Marsa Aulia)

Bola.com, Jakarta - Andi Darussalam Tabusalla bereaksi keras terhadap Satuan Tugas (Satgas) Timnas Indonesia. Mantan manajer Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 itu secara tersirat meminta kelompok yang dipimpin oleh Syarif Bastaman ini untuk dibubarkan.

"Saya tak mengenal Satgas Timnas Indonesia di PSSI. Saya tidak semangat dengan adanya satgas. Tak ada gunanya, untuk apa?" ujar Andi.

Advertisement

"Satgas Timnas Indonesia itu dipimpin sama orang yang mengerti sepak bola. Ini oleh pengacara. Buat apa? Siapa dia? Sudahlah. Semua juga sudah tahu bagaimana," kata pria yang karib dipanggil ADS ini merujuk profesi Syarif sebagai pengacara.

ADS menilai keberadaan Satgas Timnas Indonesia bukan untuk menakut-nakuti manajer pelatih Shin Tae-yong. Pria asal Korea Selatan itu pernah diancam Syarif akan dievaluasi apabila tidak kembali ke Tanah Air pada pekan ini.

"Tidak ada urusannya kalau itu. Untuk Shin Tae-yong, paling gampang kalau ada yang merusak kontraknya, dia pergi ke FIFA. Selesai. PSSI seolah-olah saja seperti itu. Satgas Timnas Indonesia tak ada gunanya," imbuh ADS.

Video

2 dari 2 halaman

PSSI Belum Serius

Mantan Manajer Timnas Indonesia, Andi Darussalam, memberikan keterangan saat jumpa pers di Jakarta, kamis (20/12). Para pemain Timnas Indonesia membantah terlibat pengaturan skor di Piala AFF 2010. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Satgas Timnas Indonesia dibentuk oleh Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, belum lama ini. Satu di antara tujuannya untuk mengevaluasi pelatih dan pemain Timnas Indonesia, termasuk mengenai kontrak kerja.

"Bubar saja Satgas Timnas Indonesia. Sudah ngaco. Sudah tidak benar. Tidak sesuai dengan aturan organisasi," imbuh ADS.

"Saya anggap PSSI belum serius betul menangani Timnas Indonesia. Sekarang tidak perlu ribut. Harusnya sudah masuk fase latihan. Hierarki organisasi tak seperti itu. Urus Timnas Indonesia tak mudah," ucap ADS mengakhiri.

Berita Terkait