Bola.com, Jakarta - Nama Febri Hariyadi mulai wangi pada 2016. Saat itu, ia terpilih masuk ke skuat Persib Bandung untuk Indonesia Soccer Championship (ISC) A, kompetisi tidak resmi untuk mengisi kekosongan Liga Indonesia.
Tidak butuh waktu lama bagi Febri Hariyadi untuk menjadi idola bobotoh dan publik sepak bola nasional. Kemampuannya menggiring bola, membuat pemain berkaki kidal ini dipanggil masuk Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2017.
Febri juga menjadi bagian dari Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018. Pada tahun yang sama, pemain berusia 24 tahun itu promosi ke timnas senior.
Bow, panggilannya, terus menjadi penampil reguler di Timnas Indonesia mulai dari Piala AFF 2018 hingga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Berkat permainannya yang makin matang, Febri diincar oleh berbagai klub luar negeri. Belakangan, Muangthong United, klub asal Thailand, menjadi peminat yang paling santer menginginkannya.
Namun, Persib tidak berniat melepas Febri. Sang pemain pun membantah didekati oleh Muangthong.
Bagaimana menggambarkan karier Febri Hariyadi dalam angka? Berikut rangkumannya:
Video
2015
Debut Febri Hariyadi bersama Persib terjadi pada 15 November 2015 di Piala Jenderal Sudirman. Saat itu, ia diplot sebagai starter oleh pelatih Djadjang Nurdjaman untuk melawan Persela Lamongan.
2009
Sebagian orang mungkin hanya tahu karier Febri Hariyadi melesat bak roket. Gelandang berusia 24 tahun ini dikenal telah menjadi andalan Persib Bandung dan Timnas Indonesia. Namun, jauh sebelumnya, pemain berkaki kidal ini sempat sampai jatuh bangun dalam membangun karier.
Febri Hariyadi mengaku pernah ditolak Timnas Indonesia U-13 pada 2009 silam. Pemain kelahiran Bandung, Jawa Barat ini juga pernah tersingkir dari persaingan menembus skuat Sociedad Anonima Deportiva (SAD), program PSSI yang memberangkatkan kumpulan pemain U-17 ke Uruguay, pada 2012 lalu.
23
Gol pertama Febri Hariyadi untuk Persib datang pada penampilan perdananya pula. Masih saat melawan Persela, pada menit ke-23, ia berhasil mencetak gol setelah sundulannya menggetarkan gawang lawan.
"Saat itu saya mencetak gol dan membantu tim menang. Saya bangga karena dikelilingi pemain bintang Persib. Mungkin itu menjadi sebuah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan," ujar Febri mengenang laga debutnya bersama Persib yang berakhir manis dalam channel Youtube Maxstream.
69
Menurut Febri Hariyadi, gol terindahnya selama memperkuat Timnas Indonesia terjadi ketika melawan Kamboja pada pertandingan terakhir babak penyisihan SEA Games 2017. Bersama timnas U-22, ia menambah keunggulan timnya menjadi 2-0 pada menit ke-69.
"Setelah saya masuk di babak kedua, tidak lama saya mencetak gol. Awalnya saya tidak menyangka kalau bola bisa masuk karena saya melepaskan tembakan jaraknya cukup jauh dari gawang. Alhamdullilah itu menjadi gol, kami menang, dan lolos ke semifinal," imbuh Febri.
Selain itu, Febri Hariyadi tercatat mengumpulkan 69 penampilan untuk Persib sejak Liga 1 2017. Dengan 65 partai di antaranya sebagai starter.
13
Nomor tersebut pada akhirnya menjadi pilihan untuk berada di punggungnya saat membela Persib maupun Timnas Indonesia, mengingat banyak anggapan 13 merupakan angka sial.
"Banyak orang tidak suka nomor 13 karena katanya itu angka sial. Bagi saya itu semua hanya mitos. Buat saya nomor 13 itu sudah jadi kebiasaan karena sejak kecil saya selalu menggunakan nomor itu. Jadi bukan karena jimat atau apa pun, hanya kebiasaan sejak kecil saja," ujar Febri Hariyadi.
9
Febri Hariyadi berhasil mencetak sembilan gol untuk Persib pada musim lalu. Catatan itu membuatnya berdiri sebagai pemain tersubur kedua klub setelah Ezechiel N'Douassel yang mengemas 15 gol.