Bola.com, Liverpool - Wali Kota Liverpool, Joe Anderson, khawatir terjadinya kluster baru COVID-19 di wilayahnya setelah ribuan penggemar The Reds melakukan selebrasi.
Ribuan fans memadati area Stadion Anflied ketika Chelsea melawan Manchester City pada Jumat (26/6/2020) dini hari WIB. Setelah pertandingan selesai dan Chelsea menang 2-1, fans Liverpool langsung berselebrasi dengan menyalakan suar dan meneriakkan yel-yel.
Mereka juga melakukan konvoi. Hari kedua atau Sabtu (27/6/2020) dini hari, fans masih melakukan selebrasi. Ini menjadi sorotan lantaran Inggris masih menerapkan pedoman jaga jarak dan protokol kesehatan di tengah pandemi virus corona.
Pemerintah Inggris bahkan sudah mewanti-wanti akan terjadinya gelombang kedua wabah tersebut.
"Saya menghargai penggemar Liverpool FC yang ingin merayakannya. Tetapi tolong, demi keselamatan Anda sendiri, dan orang lain, pulanglah dan rayakan di rumah. COVID-19 masih merupakan risiko besar dan kota kami sudah kehilangan terlalu banyak orang karena penyakit itu," tulis Anderson di Twitter.
"Jelas ada terlalu banyak orang mabuk dan menyebabkan perilaku antisosial, di sekitar City Center. Tolong saya mendesak Anda meninggalkan pusat kota sekarang tidak aman. @MerseyPolice akan mengambil tindakan terhadap orang-orang yang tidak mematuhi aturan. COVID-19 adalah masih risiko nyata."
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tak Bisa Dibubarkan
Polisi Merseyside mengeluarkan perintah pembubaran. Tetapi Dewan Kota Liverpool kemudian mengakui upaya itu sia-sia.
"Kami tidak dapat menggerakkan penggemar atau mengambil tindakan untuk mencegah mereka berkumpul. Kami tidak memiliki kekuatan untuk melakukan ini," demikian bunyi pernyataan Dewan Kota.
"Jika kamu kenal seseorang yang sedang merayakan sekarang, silakan pesan mereka dan minta mereka pulang dan merayakan di rumah."
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, telah meminta suporter untuk merayakan di rumah. Namun, imbauan Klopp tak dihiraukan.
Sumber: Twitter, Sportsmole