Bola.com, Jakarta - Nasib sial seakan belum kunjung berhenti menerpa tim papan atas MotoGP, Ducati. Kini pabrikan asal Italia itu menuju MotoGP 2020 dalam situasi tidak kondusif.
Sangat ironis. Mengingat Ducati merupakan satu-satunya tim yang bisa bersaing melawan Marc Marquez dan Repsol Honda kurun waktu tiga musim terakhir.
Cukup melihat fakta, tiga musim terakhir, Andrea Dovizioso selalu jadi runner-up ketika Marquez keluar sebagai juara dunia.
Rangkaian nasib buruk ini, membuat Ducati diragukan bisa kembali menempel Marquez dan Honda pada MotoGP 2020. Tidak hanya itu, diprediksi, Ducati bakal mulai kesulitan menghadapi serbuan pembalap Yamaha.
Lantas apa saja nasib buruk tim Ducati tersebut? Bola.com coba merangkumnya buat Anda.
Saksikan Video Pilihan Kami:
1. Dibatalkannya MotoGP Qatar
Seri 1 MotoGP 2020 yang harusnya berlangsung di Sirkuit Losail, Qatar, bulan Maret lalu harus dibatalkan akibat pandemi virus corona. Pembatalan ini tentu sangat merugikan tim Ducati.
Karena pembalap Ducati selalu bisa tampil kompetitif di Sirkuit Losail. Pada lomba yang berlangsung malam hari ini, Andrea Dovizioso selalu keluar sebagai juara dua edisi terakhir.
Jika dihitung sejak MotoGP Qatar 2015, Dovizioso bahkan setidaknya selalu naik podium atau finis tiga besar.
"Tentu kami sangat kecewa (pembatalan MotoGP Qatar 2020). Karena kami percaya bisa kompetitif," kata Dovizioso bulan Maret lalu.
2. Cedera Andrea Dovizioso
Nasib sial kedua mungkin punya efek merugikan lebih parah ketimbang pertama. Ya, Andrea Dovizioso kecelakaan ketika mengikuti lomba motocross di Italia ketika seri 1 MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol, sebentar lagi berlangsung.
Akibat kecelakaan itu, Dovizioso mengalami patah tulang selangka bahu kiri dan menjalani operasi. Ditargetkan, sang pembalap bisa berlomba di Jerez.
Ya, bisa, tapi kondisinya pasti belum 100 persen fit. Fakta yang merugikan. Apalagi MotoGP 2020 bakal berjalan singkat dan merugikan pembalap yang tidak fit.
3. Situasi Kontrak Andrea Dovizioso
Situasi tim Ducati menuju MotoGP 2020 memang tidak kondusif. Sebelum cedera Dovizioso, manajemen pabrikan asal Italia ini juga sedang pusing mengurus perpanjangan kontrak runner-up MotoGP tiga musim terakhir itu.
Konon masih ada selisih pendapat antara Ducati-Dovizioso terkait nilai kontrak. Kemudian muncul juga kabar, pembalap berusia 34 tahun itu mulai kehilangan motivasi lantaran berpikir ingin pensiun.
Ironisnya, Ducati seperti tidak punya pilihan selain memperpanjang kontrak Dovizioso. Karena kini opsi pengganti sepadan hampir tidak ada.
4. Danilo Petrucci Masih Fokus?
Apakah Anda bisa fokus 100 persen kepada satu tim jika tahu bahwa tahun depan, Anda tidak lagi memperkuat tim tersebut? Situasi inilah yang dirasakan Danilo Petrucci di MotoGP 2020.
Seperti diketahui, posisinya di Ducati sudah pasti menjadi milik Jack Miller. Sedangkan Petrucci sendiri telah teken kontrak bersama tim satelit KTM Tech 3 untuk musim depan.
Profesionalitas Petrucci bakal sangat dituntut musim ini. Tapi sudah jelas ada rasa sakit hati lantaran Ducati lebih memercayakan Miller ketimbang dirinya.