Bola.com, Makassar - Pencapaian Widodo Cahyono Putro ketika masih berkarier pemain sepak bola sebagai terbilang lengkap. Baik di klub maupun Timnas Indonesia, Widodo mampu memperlihatkan kualitasnya, termasuk sebuah gol fenomenal pada 1996.
Pada Liga Indonesia 2000-2001, Widodo Cahyono Putro membawa Persija Jakarta meraih trofi juara dan mengulang kesuksesan itu pada musim berikutnya bersama Petromikia Putera. Sementara di level tim nasional, Widodo jadi bagian penting Indonesia saat meraih medali emas cabang sepak bola pada SEA Games 1991.
Yang fenomenal, gol lewat tendangan saltonya ke gawang Kuwait pada Piala Asia 1996 di Stadion Syekh Zayed, Abu Dhabi, 4 Desember, sempat menjadi sorotan publik sepak bola dunia saat itu.
Pada channel Youtube Rian Ekky Pradipta, Widodo mengungkap proses di balik suksesnya mencetak gol itu. Menurut Widodo, satu hari sebelum pertandingan, ia secara khusus menyempatkan diri berdoa kepada sang pencipta.
"Saya mohon kepada Tuhan, tolong kasih saya penampilan terbaik pada pertandingan besok. Saya ingin berbuat sesuatu yang selalu dikenang sepanjang masa," ujar Widodo.
Tak hanya berdoa, Widodo pun memvisualisasikan diri seolah berada di lapangan.
"Saya membayangkan berbagai gerakan, di antaranya bagaimana posisi saya saat menerima bola dan membuat gol. Saat itu, saya memang sangat fokus untuk membuat gol sesuai tugas saya sebagai seorang striker," kisahnya.
Widodo pun mewujudkan impiannya. Pada menit ke-20, ia mencetak gol pembuka Indonesia ke gawang Kuwait dengan indah. Mendapat umpan silang yang terukur dari Ronny Wabia, Widodo menyambut bola dengan tendangan salto dan mengarahkannya ke sudut kiri gawang Kuwait.
Timnas Indonesia yang sempat unggul 2-0 lebih dulu memang akhirnya ditahan imbang 2-2 oleh Kuwait. Tapi, gol salto yang indah ala Widodo membuat Indonesia jadi sorotan dan tetap dikenang sampai saat ini.
Widodo menjelaskan saat melihat pergerakan Ronny Wabia, insting dan nalurinya sebagai striker otomatis muncul. Ia pun membuat gerakan mengecoh lawan sekaligus mendapatkan ruang untuk mencetak gol.
"Insting seperti itu tidak didapatkan dengan mudah. Semuanya lewat proses panjang dan latihan keras," tegas Widodo Cahyono Putro.
Video
Peran Penting Ronny Pattinasarani
Sebagai seorang pesepak bola, Widodo Cahyono Putro tercatat hanya membela tiga klub. Selain Petrokimia Putera dan Persija, Widodo pernah membela Warna Agung di era Galatama.
"Warna Agung adalah klub profesional pertama saya. Waktu pertama kali bermain di Warna Agung, usia saya jelang 20 tahun," ungkap Widodo.
Widodo juga mengungkap peran penting legenda sepak bola Indonesia, Ronny Pattisarani pada perjalanan kariernya. "Almarhum Ronny yang membawa saya ke Petrokimia dan kemudian merekomendasi saya ke Persija Jakarta," kata Widodo.
Menyukai Musik: dari Koes Plus, Panbers, hingga D'Masiv
Pada kesempatan itu, Widodo Cahyono Putro juga mengungkapkan kesukaannya terhadap dunia musik. Ia menyebut Koes Plus dan Panbers, sebagai dua grup band di favoritnya ketika masih muda.
Sementara di era kekinian, Widodo mengaku menyukai grup band D'Masiv. Itulah mengapa Widodo langsung menyambut antusias tarawan spontan Rian yang juga vokalis D'Masiv.
Keduanya pun bersama-sama mendendangkan lagu 'Ingin lekas memelukmu lagi'.
"Lagu itu favorit saya. Saat melakukan traveling bersama keluarga, kami sering menyanyikan lagu ini bersama," pungkas Widodo.