Neymar Dewasa Lha, Pindah ke Barcelona Bukan Jalan Terbaik

oleh Defri Saefullah diperbarui 08 Jul 2020, 20:10 WIB
Striker Paris Saint-Germain, Neymar, melakukan selebrasi usai membobol gawang Lille pada laga Liga 1 Prancis di Stadion Metropole, Minggu (26/1/2020). Neymar persembahkan dua gol nya untuk legenda NBA Kobe Bryant. (AP/Michel Spingler)

Jakarta - Neymar diminta untuk lebih dewasa dalam mengambil keputusan. Hal ini disampaikan mantan bintang Brasil, Juninho yang menyebutkan bintang PSG itu harus bertanya kepada diri sendiri karena ingin balik ke Barcelona.

Juninho menilai Neymar terlalu meresapi nilai-nilai yang diajarkan orang Brasil. Dimana orang Brasil hanya peduli dengan uang.

Advertisement

"Di Brasil, kita diajarkan hanya peduli dengan uang. Tapi orang Eropa punya mentalitas berbeda," kata Juninho seperti dikutip Guardian.

"Saya juga secara tak sadar merencanakan karier ke klub besar di Brasil, dan tidak hanya main karena olahraga. Saya diajarkan untuk gabung dengan klub yang membayar lebih banyak. Itu cara orang Brasil."

Neymar membuat heboh bursa transfer pada 2017. Dia memecahkan rekor saat dibeli PSG 222 juta euro dan rekor ini belum pecah hingga sekarang.

 

Saksikan video Neymar berikut ini:

2 dari 2 halaman

Balas Budi

Striker Paris Saint Germain, Neymar, memberi penghormatan untuk Kobe Bryant usai mencetak gol pada laga Ligue 1 di Stadion Pierre-Mauroy, Prancis, Minggu (26/1). Akibat kecelakaan helikopter, legenda NBA itu wafat bersama sang putri. (AFP/Denis Charlet)

Juninho menilai Neymar harus mulai membalas budi kepada PSG. Itu karena klub milik taipan asal Qatar itu sudah memberikan segalanya.

"Lihat Neymar. Dia gabung PSG karena uang. PSG memberi segalanya, sekarang dia ingin hengkang sebelum kontrak berakhir. Ini saatnya membalas kebaikan," ujarnya.

"Ini balas budi. Neymar harus memberikan segalanya di lapangan, tunjukkan totalitas total, tanggung jawab dan kepemimpinan. Masalahnya orang Brasil punya budaya rakus."

Juninho mengatakan kesalahan tidak sepenuhnya ditanggung Neymar. Dia mengatakan budaya dimana dia berkembang harus juga disalahkan.

"Itulah nilai-nilai yang dia pelajari. Saya harus bedakan Neymar sebagai pemain dan pribadi. Dia pemain bagus yang masuk tiga besar dunia, tapi sebagai pribadi dia harus semakin dewasa."

 Sumber asli: Guardian

Disadur dari: Liputan6.com (Defri Saefullah/Bogi Triyadi, Published 8/7/2020)