Bola.com, Jakarta - Sepak bola adalah olahraga yang sangat populer seantero bumi. Premier League Inggris, La Liga Spanyol, dan Seria A Italia adalah beberapa contoh kompetisi sepak bola yang populer di dunia.
Siapa yang tidak ingin bermain di liga terbaik di dunia saat ini seperti Premier League? Premier League menjanjikan gaji besar, persaingan sengit, dan panggung untuk unjuk kemampuan.
Pemain bola juga bisa membangun ketenaran dan prestasi di sana. Tapi sayang, ada beberapa pemain yang tidak bisa mengatur kekayaan yang mereka miliki selama berkarier di sepakbola.
Dari buruknya pengaturan keuangan, sampai terbawa hidup yanng hedonisme menjadi sisi buruk pemain-pemain tersebut hingga mengalami kebangkrutan.
Dilansir dari laman The Sun, Asamoah Gyan yang dulu digaji 227.000 poundsterling per pekan (Rp 4,6 miliar) pernah mengalami kebangkrutan.
Gara-gara kebangkrutannya tersebut, Gyan sempat dikabarkan tak berani menemui istri dan anak-anaknya. Bola.com telah merangkum dari berbagai sumber pemain-pemain sepak bola yang mengalami kebangkrutan, Kamis (27/02/2020).
Video
David James
Pemain yang pernah menjadi kiper nomor satu di Inggris pernah mengalami kebangkrutan. Dalam upaya melunasi utangnya, James menjual barang-barang sepak bola pribadinya.
Koleksi yang dia jual antara lain jersey pemain-pemain hebat, bola bekas pertandingan, sarung tangan, dan masih banyak lagi. Selama berkarier dirinya berhasil mengumpulkan 20 juta poundstreling. Kasus perceraian adalah titik awal kebangkrutan dirinya.
Paul Merson
Salah satu pemain terbaik yang dimiliki Arsenal adalah Paul Merson. Pemain hasil didikan The Gooners itu pernah mengalami kebangkrutan. Merson memiliki gaya hidup yang buruk.
Dirinya terjerat masalah alkohol dan obat-obatan terlarang. Gaya hidup yang buruk menyebabkan dirinya jatuh ke dalam jurang kemiskinan. Ditambah dengan kasus perceraian membuat Merson semakin terpuruk.
Sebagai upaya melunasi hutangnya, Merson harus menjual rumahnya. Kini Paul Merson sukses menjadi pundit sepak bola.
Eric Djemba-Djemba
Pemain yang pernah memiliki karier yang cerah bersama Manchester United tersebut pernah dinyatakan bangkrut. Eric Djemba-Djemba, kini masih aktif bermain pada usia 38 tahun.
Djemba-Djemba pernah mengadu nasibnya sampai berlabuh dengan klub Indonesia, Persebaya, pada musim 2014-2015. Kini Djemba-Djemba memperkuat FC Vallorbe, tim asal Swiss.
Ronaldinho
Striker legendaris Barcelona dan Timnas Brasil ini sempat terbelit masalah keuangan dan dinyatakan bangkrut. Ronadinho dikabarkan memiliki utang sekitar Rp32,3 miliar.
Dirinya mengalami kebangkrutan karena kasus membangun properti secara ilegal. Ia harus membayar denda atas kasusnya tersebut.
Kini Ronaldinho sudah pensiun dari lapangan hijau, tepatnya pada 2018.
John Arne Riise
Riise panggilan akrabnya pernah menagalami kebangkrutan. Dirinya tersangkut masalah keuangan karena memiliki utang pada 2007.
Pemain yang pernah membela Liverpool dan AS Roma tersebut harus berurusan dengan kasus-kasus hukum di negara asalnya, Norwegia. Penyebab Riise bangkrut karena kasus penggelapan uang senilai Rp55 miliar dan terseret utang Rp1 miliar.
Lee Hendrie
Pengadilan tinggi di London menyatakan mantan gelandang asal Inggris, Lee Hendrie bangkrut. Petisi untuk menyatakan Hendrie bangkrut telah diajukan dinas pendapatan dan bea cukai Inggris pada 19 Desember 2012.
Mantan gelandang Aston Villa itu tidak pernah menghadiri persidangan di pusat kota London, dan membayar semua utangnya.
Hakim Registrar Derrett mengungkapkan, Hendrie tidak pernah menghubungi pengadilan, surat-surat panggilan tak pernah dijawab, dan tak ada pembayaran yang dilakukan.
Derrett mengatakan, dia membuat keputusan bangkrut 'dengan alasan tidak adanya komunikasi'.
Hendrie saat ini bermain untuk Kidderminster Harriers, dan dikabarkan pernah mencapai gaji tertinggi hingga 24 ribu poundsterling per pekan dalam karier sepak bolanya. Hendrie yang sekali memperkuat Inggris tahun 1998 memiliki sejumlah rumah di kawasan Solihull, West Midlands, Rowington, dan Warwickshire. Pada tahun lalu, Hendrie dikontrak Bandung FC dengan durasi dua tahun, namun kembali ke Inggris setelah LPI dihentikan.
Sumber: Berbagai sumber