Bola.com, Jakarta - Pemain unggulan tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, melaju ke final Mola TV PBSI Home Tournament setelah mengalahkan Chico Aura Dwi Wardoyo 21-12, 21-13 di Pelatnas Cipayung, Jumat (10/7/2020).
Unggulan pertama tersebut belum menemukan hambatan berarti, termasuk dalam laga melawan Chico.
Sebagai teman satu tim yang sering latihan bersama, Anthony sudah memahami tipe permainan Chico. Ia juga menonton pertandingan perempat final antara Chico dan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay untuk mempelajari permainan dan strategi Chico.
"Saya lihat video pertandingan Chico melawan Ikhsan, Chico banyak inisiatif untuk menyerang, jadi sebisa mungkin saya meredam pergerakan dia waktu mau melakukan serangan. Dari awal saya terus menekan dan memegang kontrol permainan," jelas Anthony dalam wawancara selepas pertandingan, melalui rilis yang diterima Bola.com.
Sebelum gim kedua dimulai, pertandingan sempat terhenti karena Anthony mengalami mimisan dan meminta pertolongan dokter. Setelah mendapat perawatan, Anthony menyelesaikan pertandingan dengan baik.
"Sebetulnya sudah merasakan mimisan dari gim pertama, di poin 17 atau 18. Tapi saya pikir tanggung, sebentar lagi mau mulai. Jadi saya tetap jaga fokus, jangan sampai terganggu. Di awal gim kedua baru minta bantuan dokter, supaya saya bisa melanjutkan pertandingan lagi," ujar Anthony.
Meski menang dua gim langsung, Anthony memuji permainan Chico yang dinilainya punya permainan serang yang bagus. Namun ada hal-hal yang harus ditingkatkan Chico.
"Chico kalau di latihan semangat, tiap program diikuti dengan maksimal. Tapi ada satu-dua poin yang harus dia perhatikan di lapangan seperti cara main dan strategi. Kami kan sudah sama-sama tahu permainan masing-masing, jadi di lapangan harus adu strategi, bagaimana caranya lawan tidak bisa mengeluarkan keistimewaan dia," beber Anthony Sinisuka Ginting.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Tantang Shesar Hiren
Anthony akan bertemu dengan Shesar Hiren Rhustavito yang otomatis melaju ke final setelah lawannya di semifinal, Jonatan Christie, memutuskan untuk mundur karena mengalami kram.
Partai perebutan posisi ketiga juga tak dimainkan, peringkat ketiga otomatis jatuh ke tangan Chico.
"Jonatan mengalami kram sampai satu badan setelah pertandingan kemarin. Waktu bangun pagi ini kondisinya masih belum memungkinkan untuk bertanding," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti.
"Ini menjadi bahan evaluasi juga buat kami, kemarin latihannya belum full. Ada gambaran juga kalau sudah ada turnamen resmi berarti persiapannya harus lebih baik lagi. Memang semua pasti menginginkan Jonatan vs Ginting di final, tapi di luar dugaan para pemain pelapis memberikan perlawanan," lanjut Susy.
Jonatan melewati laga panjang di perempat final melawan Karono. Pertandingan dimenangkan Jonatan dengan skor akhir 21-18, 18-21, 21-16 dalam waktu 80 menit. Pada pagi harinya, Jonatan juga harus bertanding sengit di laga penyisihan grup H melawan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dengan skor 18-21, 21-10, 21-16 dalam waktu 71 menit.
"Di satu sisi ini bagus juga karena pemain pelapis mau membuktikan mereka bisa memberikan perlawanan. Tapi di sisi lain, para senior harus bekerja keras di turnamen ini," imbuh Susy.
Sumber: PBSI