Bola.com, Jakarta - Valentino Rossi dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan Petronas Yamaha SRT untuk membalap selama semusim di MotoGP, dengan opsi perpanjang hingga 2022. Kabarnya, mereka akan mengumumkan resmi saat seri pertama MotoGP 2020 di Jerez, Spanyol, pekan depan.
Balapan MotoGP musim 2020 akan dimulai di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 17-19 Juli.
Musim depan, tempat Valentino Rossi di Monster Energy Yamaha akan diambil alih oleh Fabio Quartararo. Pada akhir Januari 2020, The Doctor mengaku bertekad ingin balapan setahun lagi, bahkan tak keberatan membela Petronas Yamaha SRT meski tim itu berstatus tim satelit.
Namun, keraguan muncul saat negosiasinya dengan SRT berjalan alot. Selain itu, Rossi juga sempat mengaku kelewat nyaman di rumah selama karantina mandiri akibat Covid-19. Menurutnya, periode itu membuatnya sadar hidup tanpa beban kompetisi ternyata menyenangkan.
Kini, negosiasi Rossi dan SRT dikabarkan sudah menemui titik terang dan kesepakatan dikabarkan segera diumumkan. Namun, banyak pihak merasa kecewa pebalap motor sekaliber Rossi justru 'turun pangkat' ke tim satelit, ketika seharusnya ia lebih layak tetap di tim pabrikan.
Di lain sisi, tak sedikit juga pihak yang meyakini bahwa Rossi justru akan mendapatkan banyak keuntungan dalam membela tim satelit, apalagi SRT dikenal sebagai tim yang sangat profesional walau baru turun di MotoGP pada 2019.
Keuntungan apa saja sih yang bisa didapatkan Valentino Rossi di Petronas Yamaha SRT pada 2021?
1. Tetap Dapat Dukungan Teknis Terbaik
Meski akan membela tim satelit, Rossi juga telah mendapatkan janji dari Yamaha, yang berkomitmen akan tetap memberikan dukungan teknis terbaik padanya jika tetap balapan pada 2021.
Dukungan teknis yang dimaksud Yamaha adalah motor YZR-M1 spek pabrikan terbaru, persis seperti M1 yang akan didapatkan Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.
2. Tetap Terlibat dalam Pengembangan Motor
Mendapatkan M1 spek pabrikan juga berarti Rossi akan tetap punya keterlibatan besar dalam pengembangan motor tersebut. Masukan-masukannya akan tetap didengarkan oleh para insinyur Yamaha.
Masukan Rossi memang selama ini dinilai masih berharga untuk Yamaha, mengingat 'DNA' motor tersebut kurang lebih masih sama dengan yang ia kendarai pada 2004. Vinales juga kerap berharap Rossi tetap turut andil dalam perbaikan performa M1.
3. Gaji Tetap Dibayar Yamaha
Tak hanya dipastikan bakal mendapatkan M1 spek pabrikan serta tetap dikelilingi insinyur-insinyur terbaik, Rossi juga akan tetap mendapatkan kontrak pabrikan dari Yamaha, yang berarti gajinya juga dibayar langsung oleh pabrikan Garpu Tala.
Kontrak ini bukan jenis kontrak yang asing di MotoGP. Salah satu contoh paling nyata adalah kontrak Cal Crutchlow, yang sejak 2015 langsung terikat kontrak dengan Honda Racing Corporation (HRC), meski balapan dengan seragam LCR Honda.
4. Tekanan Berkurang, Tim Lebih Harmonis
Membela tim satelit juga diyakini banyak orang akan mengurangi beban yang harus dipikul Rossi di MotoGP. Target tim satelit biasanya tak setinggi tim-tim pabrikan. Ia bisa bekerja lebih tenang di bawah bayang-bayang Vinales dan Quartararo. Kondisi ini bisa membuatnya memberi kejutan dalam balapan.
Fakta itu bahkan diakui oleh Quartararo. Dia yakin Rossi akan menemukan tim yang sangat harmonis dan berazas kekeluargaan di Petronas Yamaha SRT, yakni faktor yang bisa membuat sang sembilan kali juara dunia lebih santai bekerja dan tak tertekan.
5. Bertandem dengan Murid dan Kawan Sendiri
Meski belum mendapatkan kontrak resmi, Franco Morbidelli disebut Razali sudah nyaris pasti bertahan di SRT. Berarti ia berpotensi besar bertandem dengan Rossi, yang uniknya merupakan mentor dan kawan baiknya, yang juga sudah seperti kakaknya sendiri.
Morbidelli juga sudah mengenal Rossi sejak usia 13 tahun, dan intensif berlatih dengannya di Tavullia, Italia, sejak 2010. Sudah bersahabat kelewat erat, keduanya yakin hubungan mereka takkan rusak jika memang harus setim di SRT.
6. Pelajari Operasional Tim Satelit
Rossi berkali-kali membantah akan membuat proyek Sky Racing VR46 berekspansi ke MotoGP dalam waktu dekat setelah sukses di Moto2 dan Moto3. Meski begitu, Rossi juga mengakui bahwa peluang ini bukannya sama sekali tak terbesit di kepalanya.
Membela Petronas Yamaha SRT diyakini bisa membuat Rossi 'menimba ilmu' soal operasional tim satelit di MotoGP, yang tentunya juga tak bisa main-main dan jelas lebih serius daripada proyek Moto2 dan Moto3. Bisa saja ilmu ini ia aplikasikan usai ia pensiun suatu saat nanti.
Sumber: berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Penulis Anindhya Danartikanya, published 10/7/2020)
Baca Juga
2 Keajaiban yang Bisa Menahan Jorge Martin Jadi Juara Dunia MotoGP 2024: Ducati Bakal Netral sampai Akhir?
3 Alasan Jorge Martin Bisa Kalahkan Pecco Bagnaia untuk Jadi Juara Dunia MotoGP Musim Ini: Marc Marquez Juga Mainkan Peran!
3 Catatan Menarik usai MotoGP Jepang 2024: Keterpurukan Honda dan Yamaha, Perpisahan Takaaki Nakagami