Setelah Menikahi Pujaan Hati, Gelandang Persib Mengaku Tak Ada Target Soal Momongan

oleh Erwin Snaz diperbarui 12 Jul 2020, 19:30 WIB
Gelandang sayap Persib Bandung, Ghozali Siregar. (Bola.com/Erwin Snaz)

Bola.com, Bandung - Gelandang Persib Bandung, Ghozali Muharram Siregar, mengaku tidak memiliki target dalam hal momongan setelah menikahi gadis pujaanya, Putri Dwi Aprilia di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Jumat, (12/6/2020).

Menurutnya, masalah momongan lebih diserahkan kepada yang Kuasa dan yang lebih penting lagi terus berusaha untuk mendapat momongan.

Advertisement

"Masalah momongan ya bagaimana kalau dikasihnya saja, yang penting kami berusaha," seloroh Gozo sapaan akrab Ghozali belum lama ini di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung.

Pemain bernomor punggung 77 di Persib Bandung ini langsung memboyong istri tercintanya ke Bandung dan tinggal di kawasan Antapani, Bandung, lantaran Persib akan memulai kembali latihan guna persiapan mengarungi Shopee Liga 1 2020 yang rencananya digelar 1 Oktober sampai Februari 2021.

Menurut Gozo, setelah melepas masa lajang, diharapkan dari tahun ke tahun kariernya sebagai pemain sepak bola makin sukses dan makin bahagia bersama istri tercinta.

"Sekarang situasinya lagi pandemi, ya harapannya cepet selesai. Kalau harapan pribadi, ya tambah sukses semuanya, kariernya makin matang, dewasa, dan kami semakin bahagia," harap pemain Persib Bandung itu.

Video

2 dari 2 halaman

Menolak Komentar Terkait 50 Persen Gaji

Gelandang kiri Persib, Ghozali Siregar. (Bola.com/Muhammad Ginanjar)

Sementara itu, Gozo enggan berkomentar lebih jauh terkait adanya pemotongan gaji 50 persen saat kompetisi kembali bergulir. Pasalnya, semua pemain dan manajemen Persib Bandung baru akan kembali melakukan pertemuan pada Senin (13/7/2020) untuk membahas kapan mulai latihan, dan termasuk masalah gaji.

Seperti diketahui, dalam SK PSSI yang terbaru bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020, federasi menetapkan negosiasi gaji di kisaran 50 persen dari nilai kontrak awal untuk pemain Liga 1 dan 60 persen untuk pemain di Liga 2.

Disebutkan pula gaji tak boleh berada di bawah Upah Minimum Regional (UMR). Aturan itu akan berlaku satu bulan sebelum kompetisi digelar pada 1 Oktober 2020 hingga Februari 2021.

Berita Terkait