Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Menpora, Zainudin Amali bakal mengembangkan sports tourism di Indonesia saat pandemi virus corona covid-19. Dia juga kagum dengan Menpora Thailand dan negara Filipina yang sudah lebih awal menyadari pentingnya sports tourism.
Hal tersebut dikatakan Menpora daal Webminar via Zoom, Rabu (15/7/2020). Dia meyakini kalau sports tourism bisa menjadi pemasukan yang besar untuk Indonesia di tengah pandemi virus corona.
"Negara lain sudah mendorong sporturism menjadi pemasukan, devisa yang masuk sangat signifikan. Pada saat SEA Games di Filipina, mereka menyiapkan benar untuk mendorong sporturism. Filipina bahkan sangat tergantung dengan sports tourism. Mereka sadar kalau sports tourism menjanjikan," kata menteri asal Gorontalo tersebut.
Lebih lanjut, Zainudin Amali mengatakan, dia sempat berbincang dengan Menpora Thailand soal sports tourism. Zainudin Amali pun mengaku kagum dengan cara Thailand mengelola sports tourism.
"Saya dibuat kagum dengan Menpora Thailand. Dia menjual paket-paket olahraga. Dia juga menjual olahraga petualangan, misalnya orang main golf, di Thailand dijual paket untuk main beberapa hari, mulai alat hingga akomodasinya," ujar Menpora yang merupakan polistisi Partai Golongan Karya itu.
Saksikan video Menpora di bawah ini:
Indonesia Bisa Meniru
Menpora mengatakan, Indonesia akan meniru cara Thailand mengembangkan sports tourism. Pihaknya, kata Zainudin Amali, sedang merencanakan hal tersebut dan bakal dimulai pada 2021.
"Sports tourism bisa menjadi andalan pemasukan devisa untuk negara. Kita harus tunjukan ke negara luar kalau Indonesia bisa dikunjungi dan layak dikunjungi lama-lama," ucapnya.
Namun itu mewujudkan sports tourism, Kemenpora butuh kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)
"Kita harus kerja sama dengan Kemenparekraf. Kemenpora tidak mungkin kerja sendiri menggarap olahraga. Kita sesama pemerintah harus bersinergi agar bisa maju," kata Zainudin Amali menegaskan.
Utamakan Protokol Kesehatan
Namun, Menpora juga mengingatkan, sportourism juga harus mengikuti aturan protokol kesehatan. Hal itu penting karena Indonesia masih berada di tengah pandemi virus corona.
"Sekarang ini, new normal ada penyesuaian, baik, pra kegiatan, kegiatan, pasca kegiatan, supaya tidak jadi cluster baru virus corona. Tanpa disiplin atau protokol kesehatan, bakal memunculkan claster baru covid-19."
"Kita harus memutus mata rantai virus ini. Di satu sisi, kita mengaktifkan kepariwisataan yang menghidupkan ekonomi masyarakat, di sisi lain kita juga harus memutus mata rantai virus ini," ujarnya mengakhiri.
Sumber: Liputan6.com
Disadur dari: Liputan6.com (Cakrayuri Nuralam/Achmad Yani Yustiawan, published 15/7/2020)