Bola.com, Jakarta - Nama Miftahul Hamdi mulai mencuat di pentas sepak bola nasional ketika membawa Timnas Indonesia U-19 meraih trofi juara di Piala AFF U-19 2013. Ia juga bermain di level klub dengan memperkuat Persiraja Banda Aceh, Persiba Balikpapan, dan Bali United.
Di klub terakhir inilah Miftahul Hamdi meraih trofi juara pada Liga 1 2019. Pada channel youtube Bali Football, Hamdi menyebut Indra Sjafri sebagai sosok yang berperan penting pada perjalanan kariernya di sepakbola.
Menurut Hamdi, awal perkenalan dengan Indra terjadi ketika sang mentor tengah blusukan ke Banda Aceh untuk mencari pemain yang diproyeksikan masuk Timnas Indonesia U-19. Awalnya, tujuan utama Indra adalah bertemu dengan Martunis, anak angkat Cristiano Ronaldo.
"Saat itu, saya sudah tergabung di Persiraja yang berkompetisi di IPL. Kebetulan ada pertandingan saat itu dan coach Indra menonton. Sehabis pertandingan, saya dan Hendra Sandi diajak ikut seleksi Timnas Indonesia U-19 di Yogyakarta," kenang Hamdi.
Di Yogakarta, Hamdi menjalani seleksi bersama ratusan pemain muda lainnya dari seluruh Indonesia. "Alhamdulilah, saya lolos masuk tim dan kemudian juara," kata Hamdi.
Indra pula yang mengajak Hamdi bergabung ke Bali United. Kala itu, Hamdi sedang bersatus pemain Persiba. "Coach Indra menelpon dan mengajak saya ke Bali United. Kebetulan, saat itu kompetisi terhenti. Saya pun ke Bali United dan bermain di Piala Jenderal Soedirman."
Bergabung sejak 2015, Hamdi mengaku betah bermain di Bali United. "Saya suka suasana di Bali United. Manajemen klub ini profesional dan suporternya pun antusias mendukung kami pada setiap pertandingan," terang Miftahul Hamdi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Pilihan Sulit
Meski betah di Bali United, Hamdi mengungkapkan pernah menghadapi dilema. Iia terpaksa meninggalkan Bali United karena permintaan orang tua pada 2018. Menurut Hamdi, ayahnya memintanya pulang untuk membantu mengurus usaha keluarga.
"Saya betul-betul kesulitan membuat keputusan karena sudah terlanjur menyukai sepak bola dan Bali United. Tapi, akhirnya saya memutuskan kembali ke Aceh," terang Hamdi.
Ia menemui manajemen untuk meminta izin kembali ke Aceh. "Karena niatnya ingin membahagiakan orang tua, prosesnya terbilang lancar. Manajemen mengizikan dengan status cuti. Gaji saja sampai akhir musim tetap dibayarkan. Alhamdulillah."
Hamdi mengaku sangat beruntung. Setelah menyelesaikan urusan keluarga dan kuliahnya di UNY Yogyakarta, manajemen Bali United tetap menerimanya dengan tangan terbuka. Pada kesempatan itu, Hamdi juga mengungkap arti penting Semeton Bali United buat dirinya.
"Bagi saya, tanpa suporter, tim dan pemain tak berarti apa-apa. Alhamdulilah, kebersaman dan kekompakan tim dengan suporter sangat baik," tutur Hamdi
Dilain pihak, Hamdi menyebut Cristiano Ronaldo sebagai pemain favorit dan menginspirasinya. "Saya pengagum fanatik Ronaldo. Itulah mengapa, dulu saya suka Real Madrid, sekarang Juventus karena Ronaldo main di klub itu," kata Hamdi.
Di Bali United, Hamdi menunjuk Fadhil Sausu, kapten Bali United sebagai pemain panutannya. "Fadhil dimata saya adalah pemain yang loyal dengan Bali United. Meski berstatus kapten dan senior, ia bisa akrab dengan siapa saja," kata Hamdi.