Bola.com, Madrid - Zinedine Zidane berhasil membawa Real Madrid menjuarai La Liga musim ini. Kendati sukses merengkuh titel juara, Zidane menyebut Madrid mengalami sejumlah momen sulit, satu di antaranya ketika bersua Real Betis.
Los Blancos bertandang ke markas Betis di Estadio Benito Villamarin pada laga pekan ke-27 La Liga, 8 Maret 2020. Melakoni duel tersebut, Real Madrid berstatus sebagai pemuncak klasemen.
Madrid menempati posisi teratas setelah memetik kemenangan 2-0 atas Barcelona dalam laga pekan ke-26, di Santiago Bernabeu, 1 Maret 2020. Hasil itu membuat El Real mengoleksi 56 poin, unggul satu angka atas El Barca yang turun ke peringkat kedua.
Sayangnya, Madrid gagal mempertahankan posisi tersebut. Diunggulkan meraih tiga poin, Real Madrid justru takluk 1-2 dari Real Betis. Sepasang gol Betis disarangkan Sidnei (40') dan Cristian Tello (82'), adapun gol Madrid dicetak Karim Benzema pada menit ke-45+3.
Torehan minor itu membuat Real Madrid harus turun ke peringkat kedua. Pasalnya pada pekan yang sama, Barcelona merengkuh kemenangan 1-0 atas Real Sociedad.
Selepas itu, La Liga dan mayoritas kompetisi di Eropa mengalami penundaan akibat pandemi virus corona. Setelah sempat terhenti selama tiga bulan, liga kembali dilanjutkan.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Real Madrid Langsung Tancap Gas
Pasca-restart, Real Madrid langsung tancap gas. Los Blancos berhasil menyapu bersih kemenangan dalam 10 pertandingan terakhir di La Liga.
Teranyar, mereka mampu membungkam Villarreal dengan skor 2-1 pada pertandingan pekan ke-37 La Liga di Estadio Alfredo di Stefano, Jumat (17/7/2020) dini hari WIB.
Sepasang gol kemenangan Madrid diborong Karim Benzema pada menit ke-29 dan 77'. Sementara itu, gol tunggal Villarreal dicetak Vicente Iborra pada menit ke-83.
Hasil tersebut membuat Real Madrid kukuh bercokol di puncak klasemen sementara La Liga dan keluar sebagai juara. El Real mendulang 86 poin hasil dari 37 laga, unggul tujuh poin atas Barcelona yang berada di posisi kedua.
Momen Tersulit
Zinedine Zidane mengakui kekalahan dari Real Betis merupakan momen tersulit untuk anak asuhnya. Namun, pemain Madrid mampu bangkit dan sukses merengkuh titel juara.
"Yang paling sulit adalah partai sebelum lockdown di mana kami kalah melawan Betis, karena setelah menang atas Barcelona di markas sendiri, kekalahan itu merupakan satu pukulan keras," ujar Zidane.
"Kemudian ada lockdown selama dua bulan dan kemudian kami kembali dan semuanya berubah. Kami memiliki energi lain, sekali lagi kami ingin melakukan hal-hal dengan baik dan kami mempersiapkan diri untuk itu, kami berlatih dengan baik, kuat dan kami merebut kemenangan dalam 10 partai," lanjutnya.
"Pada akhirnya saya lebih tenang dengan apa yang kami rebut hari ini, dan partai melawan Betis sudah terhapus dari ingatan saya," tutur pelatih asal Prancis tersebut.
Sumber: Real Madrid