Aktivitas Bayu Gatra saat Kompetisi Terhenti, Gelar Festival SSB dan Main Tarkam

oleh Abdi Satria diperbarui 18 Jul 2020, 05:00 WIB
Gelandang PSM Makassar, Bayu Gatra, berusaha mengontrol bola saat melawan Lao Toyota FC pada laga Piala AFC 2019 di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (13/3). PSM menang 7-3 atas Lao. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Bola.com, Makassar - Bayu Gatra termasuk pemain yang kerap menayangkan aktivitasnya selama kompetisi terhenti lewat channel youtube miliknya, Bayu 23 Gatra. Terbaru, Bayu mengunggah kegiatannya saat menggelar festival sekolah sepakbola (SSB) di Jember, kampung halamannya.

Penyerang sayap PSM Makassar ini juga mengikutkan SSB binaanya sebagai peserta. Menurut Bayu Gatra, sebagai pemain yang lahir dari SSB, ia ingin ada pesepak bola Jember yang mengikuti jejaknya.

Advertisement

"Malah, saya berharap ada pemain yang bisa melebihi apa yang saya capai saat ini," ujar Bayu yang pernah berkostum Timnas Indonesia U-23 dan timnas senior ini.

Di SSB miliknya, Bayu membina pemain berbagai kategori usia. Dari usia 8 sampai 17 tahun. "Memang belum profesional. Tapi, setidaknya mengarah ke situ. Dan yang terpenting, para pemain usia dini ini ada kegiatan. Daripada sibuk bermain handpone di rumah, kan lebih baik mereka berlatih sepak bola," terang Bayu.

Bayu siap jadi fasilitator buat pemain yang dinilai menonjol, di antaranya membantu menyalurkan mereka ke jenjang yang lebih baik. Bayu merujuk pengalamannya di level SSB dan klub tarkam sebelum menjadi pemain profesional.

"Semuanya butuh proses dan kesempatan. Dengan latihan keras dan teratur, kemampuan pemain bisa terasah dengan baik. Tentunya dibantu dengan mengikuti turnamen atau festival SSB, seperti yang saya adakan ini," kata Bayu Gatra.

 

2 dari 2 halaman

Meriahkan Turnamen Tarkam

Pemain PSM Makassar, Bayu Gatra, saat melawan Kaya FC-Iloilo pada laga penyisihan Grup H Piala AFC di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Kedua tim bermain imbang 1-1. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pada ungguhan sebelumnya, channel youtube miliknya juga menayangkan aksi Bayu bersama tim Tunas Remaja pada sebuah turnamen tarkam. Ia memenuhi ajakan Tunas Remaja, karena di klub inilah Bayu pernah menimba ilmu.

Sebelum ke Tunas Remaja, Bayu berlatih di SSB Royal yang kini bernama Family FC. "Saya bergabung di Tunas Remaja karena kebetulan ketuanya adalah Pakde (paman) saya," ungkap Bayu.

Sebelum mencuat pada PON Kaltim 2008, Bayu banyak mengasah kemampuannya pada berbagai turnamen tarkam. Pelath kawakan, Ruddy Keltjes, termasuk sosok yang berperan penting pada perjalanan kariernya di sepak bola.

Bersama Kaltim yang dilatih Ruddy, Bayu meraih emas cabang sepak bola. Selepas PON 2008, kemampuan Bayu sebagai penyerang sayap kian terasah ketika memperkuat Putra Samarinda yang kini berganti nama menjadi Bali United.

Bayu sempat berkostum Bali United pada Liga Indonesia 2015. Tapi, saat itu kompetisi terhenti menyusul perseteruan PSSI dengan Kemenpora. Dari Bali United, Bayu membela Madura United dan kemudian hengkang ke PSM Makassar jelang Liga 1 2019.