Bikin 20 Pelanggaran, Chelsea Sengaja Main Kasar Lawan Manchester United?

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 20 Jul 2020, 16:41 WIB
Gelandang Manchester United, Bruno Fernandes, duel udara dengan pemain Chelsea, Kurt Zouma, pada laga Piala FA di Stadion Wembley, Minggu (19/7/2020). Chelsea menang dengan skor 3-1. (AP/Alastair Grant, Pool)

Bola.com, London - Chelsea mengalahkan Manchester United pada semifinal Piala FA musim 2019-2020. Manajer Chelsea, Frank Lampard, mengakui ingin anak asuhnya melakukan lebih banyak pelanggaran dan membuat United tak nyaman.

Chelsea tidak dalam posisi yang lebih diunggulkan jelang duel lawan United, Senin (20/7/2020) dini hari WIB. Pasalnya, pada tiga pertemuan terakhir, The Blues selalu kalah dari United.

Advertisement

Chelsea menang dengan skor 3-1 pada laga di Wembely. Cesar Azpilicueta dan kawan-kawan pun melaju ke final. Pada duel penentu gelar juara, The Blues bakal berjumpa Arsenal yang menang atas Manchester City.

Tiga gol Chelsea ke gawang United dicetak Olivier Giroud, Mason Mount, dan bunuh diri Harry Maguire. Lalu, gol hiburan United dicetak Bruno Fernandes lewat eksekusi penalti pada menit 85.

Chelsea melakukan pelanggaran yang sangat banyak di laga melawan United. Berdasar catatan Soccerway, The Blues membuat 20 pelanggaran kepada Manchester United. Apakah Frank Lampard sengaja memberi instruksi untuk bermain kotor?

“Ya, begitulah dan para pemain harus mendapat kredit untuk itu," kata Frank Lampard dikutip dari Football London.

"Kami banyak bekerja dalam dua hari terakhir dan kami belum punya banyak waktu. Kami tahu mereka berlari di belakang dan mereka semakin baik dengan kecepatan tiga penyerang dan Bruno Fernandes."

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pressing Ketat

Pemain Chelsea Antonio Rudiger (kiri) mencetak gol ke gawang Manchester United pada semifinal Piala FA di Wembley Stadium, London, Inggris, Minggu (19/7/2020). Chelsea sukses mengamankan tiket final Piala FA usai mengalahkan Manchester United 3-1. (Andy Rain, Pool via AP)

Lampard melanjutkan, skuadnya harus melakukan pressing ketat untuk membuyarkan strategi lawan.

"Mereka juga bermain melalui garis, dan meskipun kami memiliki tiga bek saya tidak ingin menjadi lima bek. Pemain pergi ke lini tengah, melakukan tekel dan tidak membiarkan United merasa nyaman," tegas Lampard.

Sebagai perbandingan, pada laga terakhir Chelsea, yakni lawan Norwich City (14/7/2020), mereka hanya membuat delapan pelanggaran. Lalu, saat berjumpa United (18/2/2020) dan kalah 0-2, mereka hanya melakukan 11 pelanggaran.

Lampard senang dengan apa yang dilakukan anak asuhnya. Secara khusus, manajer 41 tahun memberi pujian pada Cesar Azpilicueta. Sebab, sang kapten sangat tangguh dan melakukan banyak duel untuk merebut bola.

"Dipimpin Azpilicueta sebagai kapten. Beberapa kali dia pergi ke lini tengah dan memenangkan kembali bola. Dia menunjukkan kepemimpinan, mempengaruhi orang-orang di sekitarnya dan berbicara dengan tim," kata Frank Lampard.

"Itu adalah bagian yang sangat besar, kesenangan terbesar adalah dari pekerjaan dengan bola dan fisik. Kami menampilkan itu dan memenangkan permainan," tutup Lampard.

 

Sumber: Football London, Soccerway

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 20/7/2020)

Berita Terkait